Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Disidak Menteri, Kantor Samsat Ini Hapus Istirahat Makan Siang

Kompas.com - 12/12/2014, 08:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dikunjungi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Yuddy Chrisnandi pada akhir November 2014 lalu, Kantor Bersama Samsat Jakarta Utara-Pusat di Jalan Gunung Sahari Nomor 13, Pademangan, Jakarta Utara akhirnya menghapus jam istirahat makan siang.

Artinya, semua loket layanan tetap buka pada jam makan siang tersebut pukul 12.00 sampai pukul 13.00. Sebelumnya, di jam itu semua kantor Samsat di Jakarta menutup sementara loket layanan untuk istirahat jam makan siang.

"Tadinya, setiap pukul 12.00 sampai pukul 13.00 yang merupakan jam makan siang adalah waktu istirahat. Jadi, semua loket layanan di Kantor Samsat tutup selama sejam. Namun sekarang, sesuai instruksi Menteri Yuddy saat sidak akhir November lalu, maka pada jam makan siang semua loket layanan di sini tetap buka, dan tetap melayani masyarakat," papar Kepala Unit (Kanit) Samsat Jakarta Pusat Ajun Komisaris Arif Fazlurrahman, Kamis (11/12/2014).

Arif menjelaskan, instruksi dan permintaan Menteri Yuddy Chrisnandi mengenai hal ini, dikatakan langsung saat sidak ke Kantor Bersama Samsat Jakarta Utara-Pusat akhir November lalu. Setelah itu, pihak Samsat langsung berkoordinasi untuk merealisasikannya.

"Kami terapkan sistem makan siang bergantian bagi petugas pelayanan. Sehingga, jika mereka saatnya makan siang, ada petugas lain yang menggantikannya sementara untuk melayani masyarakat di loket," papar Arif.

Karenanya, kata dia, sekalipun jam makan siang, pelayanan tetap diberikan dan tidak ada loket yang tutup.

Menurut Arif di di Kantor Bersama Samsat Jakarta Utara-Pusat ini, ada berbagai layanan yang bisa dimanfaatkan masyarakat agar lebih mudah dalam membayar pajak kendaraan bermotor atau perpanjangan STNK. Layanan itu di antaranya adalah Samsat Drive-thru, Samsat Payment Point, Samsat Corner, Samsat Keliling,dan E-samsat.

Sementara itu, Kanit Samsat Jakarta Utara, Ajun Komisaris Sutikno mengungkapkan, dalam waktu dekat, Kantor Bersama Samsat Jakarta Utara-Pusat ini akan mengeluarkan system E- Paid dalam pembayaran pajak sehingga dapat memecah antrian panjang di loket saat pembayaran pajak.

"Ini seperti ATM dan mesin ATM-nya. Bedanya ini khusus untuk pembayaran pajak kendaraan. Prosesnya semudah membayar tagihan listrik di ATM," katanya.

Menurut dia, setelah membayar di alat ini, wajib pajak mendapat struk khusus. Lalu struk dibawa ke loket untuk pergantian surat kendaraan yang diperpanjang.

"Sehingga di loket, masyarakat langsung dapat surat kendaraan tanpa harus bayar dan menerima kembalian yang kadang memakan waktu cukup lama di depan loket, dan membuat antrean menjadi panjang," ujarnya.

Ia mengatakan, alat itu akan disiapkan dalam 2 tahap, yakni pada akhir Desember 2014 dan Februari 2015.

"Mulai Februari tahun depan seluruh Samsat di DKI sudah menggunakan alat ini. Sebab nantinya alat ini tidak hanya ada di kantor Samsat saja, tapi di semua tempat area publik," katanya.

Dengan system E-paid ini, diharapkan waktu antrian di depan loket berkurang 5-10 menit.

"Jika menggunakan sistem manual antrian di loket bisa sampai 15 menit. Dengan alat ini antrean tak lebih dari 5 menit. Ini sangat membantu masyarakat dalam pembayaran pajak kendaraan," katanya.

Maslihan (52), warga yang melakukan perpanjangan surat kendaraan bermotornya di Kantor Bersama Samsat Jakarta Utara-Pusat, Kamis (11/12/2014), mengaku dampak diberlakukannya sistem nonstop di semua loket layanan sekalipun jam makan siang, sangat baik dirasakan masyarakat.

Sebab, katanya, tak ada lagi warga yang berbondong-bondong antri di depan loket, jika sudah mulai masuk Jam 13.00, atau saat istirahat loket berakhir dan kembali dibuka.

"Kita juga gak perlu nunggu kalau udah masuk jam 12.00. Pelayanan ini makin mempercepat dan mempersingkat waktu," tuturnya. (bum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com