Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Melihat Penyeberang yang Tertabrak Transjakarta Pakai "Earphone"

Kompas.com - 15/12/2014, 16:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pejalan kaki yang tertabrak bus transjakarta bernomor polisi B 7455 IX, di Jalan Otista Raya, Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (15/12/2014), diduga menyeberang dengan mengenakan earphone. Korban ditabrak persis di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO). Tepat di lokasi korban tertabrak, terdapat sebuah jembatan penyeberangan.

Menurut warga setempat, korban menyeberang di bawah jembatan tersebut. Korban terlihat menembus sebuah celah antara besi pagar dan pot tanaman dari beton. Di lokasi itu, ada celah sekitar satu meter seukuran orang dewasa. [Baca: Tabrak Penyeberang, Transjakarta Sempat Ingin Dibakar dan Penumpang Panik]

"Dia ditabrak di situ. Di atasnya padahal ada jembatan penyeberangan," kata Arnold (76), tukang parkir di minimarket yang ada di depan lokasi kejadian, kepada Kompas.com. Menurut Arnold, korban menyeberang tidak melalui tempat yang seharusnya.

"Percuma ada jembatan penyeberangan. Kalau ada jembatan penyeberangan, sopir itu enggak memikirkan di bawah ada yang menyeberang," ujar Arnold.

Selain itu, warga juga menemukan earphone di sekitar tubuh korban. "Dia pakai itu. Jadi, mungkin dia enggak dengar," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Joni (72), pengurus ojek di samping minimarket. Joni juga menduga earphone, yang ditemukan pada korban, tengah dipakai. Joni mengatakan, tabrakan itu cukup keras. "Pas denger gubrak, sudah kelepar-keleper saja korbannya. Enggak lama kemudian, diam," ujar Joni.

Korban lantas dibawa dengan menggunakan taksi oleh petugas transjakarta. Kabar terakhir, korban saat ini berada di IGD RS UKI. Sementara itu, bus yang menabrak korban diamankan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Megapolitan
Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Megapolitan
Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Megapolitan
Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Megapolitan
Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Megapolitan
Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Megapolitan
Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat 'Video Call' Keluarga Jadi Pertanyaan

Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat "Video Call" Keluarga Jadi Pertanyaan

Megapolitan
Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com