Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malu Ucapkan "Selamat Hari Ibu" secara Langsung

Kompas.com - 22/12/2014, 09:37 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Begitu banyak posting-an bertema "Hari Ibu" dari netizen yang beredar di akun media sosialnya masing-masing pada Senin (22/12/2014) ini. Beragam doa, pernyataan kasih sayang, diucapkan melalui Twitter, Facebook, dan Path.

"Aku tadi pagi udah ngucapin lewat Path," ujar Indah Daniana, seorang mahasiswi, ketika ditemui di Terminal Manggarai.

Indah mengatakan, posting-an yang ia buat di media sosial Path adalah ucapan terima kasih, permintaan maaf, dan pernyataan sayang kepada ibunda tercinta. Hal itu, kata Indah, adalah sebuah kata-kata yang belum pernah ia sampaikan kepada ibu sebelumnya.

Tentu saja ucapan Indah di Path tidak dibaca ibunya. Sang ibu tidak memiliki akun di media sosial. Mengapa dia tidak mengucapkan langsung kepada ibunya?

"Kalau ngomong langsung enggak tau kenapa, aku malu," ujar Indah sambil tersenyum malu.

Hal yang sama ternyata juga terjadi terhadap salah seorang siswi SMA, Amanda. Masih di akun media sosial Path, Amanda mengaku telah mengucapkan selamat Hari Ibu melalui akunnya. Dia juga mengunggah fotonya yang sedang berpose bersama sang ibu.

Amanda mengaku, dia juga telah mengganti display picture BlackBerry Messenger-nya dengan foto tersebut. "Tapi, kalau ngucapin langsung ke mama, belum. Soalnya enggak biasa ngomong yang serius-serius gitu. Jadi canggung aja," ujar Amanda.

"Yang penting, mama pasti tahu kalau aku sayang sama mama," ujar Amanda.

Seorang wanita karier bernama Ratu mengaku telah menerima ucapan Hari Ibu dari putranya yang berusia 8 tahun. Sang anak mengucapkannya sesaat sebelum dia berangkat bekerja.

"Anak saya kan lagi libur sekolah. Tadi sempet terharu pas dia ngucapin itu, dia mau ngasih hadiah bilang gini, 'Bunda nanti Bima rapihin kamar Bunda ya," ujar Ratu.

Ratu mengatakan, diberi ucapan Hari Ibu secara langsung oleh anaknya sendiri merupakan penghargaan paling besar yang dia dapat. Hal itu mampu membuat Ratu merasa berhasil sebagai ibu dan merasa sangat dicintai oleh anaknya.

Ratu mengatakan, sebenarnya, dia tidak pernah berharap sang anak akan mengerti perjuangannya sebagai ibu. Hanya, dengan menerima ucapan itu, Ratu merasa perjuangannya membesarkan anak tidak sia-sia.

Melihat adanya fenomena mengucapkan Hari Ibu di media sosial tanpa mengucapkan langsung, Ratu berkomentar, hal itu adalah wajar, apalagi jika terjadi pada kalangan anak remaja. Ratu beranggapan, anak seusia putranya biasanya masih polos dan berucap tulus, tidak dihalangi oleh rasa malu sehingga ia tidak heran anaknya mengucapkan Hari Ibu langsung kepadanya.

Sementara itu, untuk remaja, kata Ratu, mereka merasa tidak biasa mengucapkan itu kepada ibunya. Pada umumnya, remaja akan merasa canggung dan malu. "Tapi, saya yakin mendapat ucapan Hari Ibu dari anak secara langsung itu power untuk ibunya. Jangan ragulah ucapin langsung berapa pun umur kita. Enggak perlu malu. Selagi ibu masih ada juga," ujar Ratu.

Di media sosial ternyata ada juga yang mengakui kecanggungannya mengucapkan selamat Hari Ibu secara langsung. "Aku masih belum berani untuk mengucapkan "selamat hari ibu" langsung ke mamah, tapi aku sayang mamah :') happy mother's day, mom I love you," tulis pemilik akun Twitter widyakusuma08.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com