Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Besi Rongsokan Beli 3,1 Kg Emas Gayus Rp 1,4 Miliar

Kompas.com - 24/12/2014, 08:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
 — H Jufri (47) langsung loncat ketika ditetapkan sebagai pemenang lelang perhiasan milik Gayus Tambunan, terpidana korupsi pajak, Selasa (23/12/2014) kemarin. Dia membeli 31 keping emas milik Gayus yang masing-masing beratnya 100 gram dengan total nilai Rp 1,41 miliar.

Wajah bos besi rongsokan itu terlihat semringah. Dia berhasil mengalahkan peserta lelang lainnya yang juga berminat membeli emas milik mantan pegawai pajak itu.

"Nanti saya mau jual lagi kalau harga emas lagi meninggi. Ya, tak tahulah untuk apa nantinya hasil penjualannya," kata Jufri di ruang pendopo Kantor Wilayah Jenderal Kekayaan Negara (DKJN), kawasan Senen, Jakarta Pusat, Selasa.

Dilansir dari harian Warta Kota, dalam pelelangan harta bergerak dan tak bergerak milik terpidana kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) Gayus Tambunan, Jufri telah menyiapkan uang Rp 5-10 miliar. Namun, uang yang dikeluarkan tidak sampai sejumlah itu. Dia juga mengaku ikut lelang atas nama adik iparnya, Ketut Swartika, untuk mengikuti lelang ini.

"Lebih dari 1.446.367.000 saya out karena saya sudah sepakat dengan adik ipar saya. Kenapa mengikuti lelang ini atas nama adik ipar saya, soalnya saya takut enggak bisa ikut. Jadi, saya sempat minta tolong untuk wakilkan saya. Tapi, saya masih diberi kesempatan untuk ikut," tuturnya senang.

Jufri juga meminta kepada pejabat lelang dan penjual lelang untuk mengambil emas pada hari itu juga. Kemudian, dia diminta petugas Kejaksaan Agung untuk melunasi kewajiban membayar emas tersebut ke bank.

"Ya agar saya dapat kepingan emas itu, saya harus melunasi. Saya kan menaruh jaminan Rp 1 miliar, berarti saya harus membayar sisanya, yakni Rp 410 juta plus pajak 3 persen," ucapnya lagi.

Berdasarkan perhitungan Jufri, dia hanya untung tipis, yakni Rp 5 juta. Namun, karena uangnya buat negara, kata dia, hal itu tidak masalah. "Saya menang karena memang untuk Indonesia-lah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com