Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Masih Rahasiakan Pejabat DKI yang Terindikasi Gunakan Morfin

Kompas.com - 13/01/2015, 22:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta masih menutup rapat nama-nama pejabat eselon III dan IV yang terindikasi menggunakan morfin. Kepala BNNP DKI Brigjen Pol Ali Johardi menjelaskan, ketiga belas pegawai itu telah diperiksa lebih lanjut di BNN DKI selama dua hari ini. 

"Saya kira (13 nama pejabat) itu kewenangan Pemprov DKI. Namanya sudah kami sampaikan semuanya (kepada Pemprov DKI), dan tinggal menunggu tahapan konfirmasi lagi," kata Ali di Balai Kota, Selasa (13/1/2015). 

Proses pendalamannya, lanjut Ali, melalui rapid test (cup urine), wawancara, dan beberapa tahapan lainnya, seperti tes sampel rambut dan darah. Lebih lanjut, ia menjelaskan, beberapa pejabat ini diketahui sebelumnya mengonsumsi obat-obatan. Hanya, pihak BNN perlu mengetahui apakah obat itu dikonsumsi sesuai resep dokter atau telah disalahgunakan.

Ali menjelaskan, orang yang sebelum tes urine mengonsumsi obat sakit kepala bisa terindikasi mengonsumsi narkotika. Sebab, obat tersebut mengandung berbagai jenis psikotropika.

"Sepanjang obat digunakan berdasarkan resep dokter, dan takarannya juga berdasarkan resep dokter, itu tidak menimbulkan masalah. Akan tetapi, kalau sudah digunakan di luar itu dan penggunaannya di luar batas wajar, itu yang dinamakan penyalahgunaan narkotika," kata Ali.

Adapun apabila ada pejabat yang positif mengonsumsi narkoba atau menyalahgunakan narkotika, BNN DKI akan menyerahkan penindakan lebih lanjut kepada Pemprov DKI. Namun, BNN memberi rekomendasi berupa rehabilitasi, apabila pejabat itu hanya bertindak sebagai pengguna narkotika tahap pemula. Namun, jika pejabat tersebut memiliki jaringan sindikat narkotika, maka BNN akan menangani hal tersebut sebagai tindak pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com