Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Pejabat Pemkot Jaktim Ikuti Tes Urine

Kompas.com - 19/01/2015, 14:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 300 pejabat eselon IV di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur mengikuti tes urine, Senin (19/1). Tes ini untuk mewujudkan komitmen aparat pemerintah dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba.

Tes yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) ini merupakan lanjutan dari tes yang digelar saat pelantikan pejabat eselon II dan III di Silang Monas, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Pejabat yang mengikuti tes di antaranya kepala seksi (kasie) dan kasubag yang ada di suku dinas, bagian, dan kantor sekretariat kota.

Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Husein Murad, mengatakan, tes ini sebagai upaya pencegahan agar tidak ada pejabat di Pemkot Jakarta Timur yang menggunakan narkoba.

"Secara nasional bangsa ini sudah menyatakan perang terhadap narkoba. Tentunya, kita juga dukung dengan membersihkan seluruh aparat kita dari narkoba. Makanya hari ini seluruh pejabat eselon IV di lingkungan kantor walikota harus mengikuti tes urine," ujar Husein Murad.

Hasil test urine ini akan dilaporkan ke Pemprov DKI. Jika ada pejabat yang terindikasi urinenya mengandung zat psikotropika, maka akan ditindaklanjuti oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta.

Direktur Peran Serta Masyarakat BNN, Brigjen Pol Siswandi, mengapresiasi Pemkot Jakarta Timur yang telah bertekad memerangi narkoba.

"Kita berikan apresiasi yang tinggi karena pegawai Pemkot Jakarta Timur dan komponen masyarakat ikut memerangi narkoba. Tentunya kegiatan ini juga menjadi contoh dan memberi pemahaman kepada masyarakat untuk menjauhi narkoba," ujar Brigjen Pol Siswandi.

Dia mengatakan, pada tahun 2015 ini, ada 100.000 penyalahguna narkoba di Jakarta Timur yang akan direhabilitasi. Hal ini sesuai dengan tema deklarasi bersama "Selamatkan Indonesia dari Darurat Narkoba melalui Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba 2015".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com