Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Polisi Tertangkap Kasus Narkoba, Keberhasilan dan Keprihatinan

Kompas.com - 19/01/2015, 16:18 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak tanggal 14 hingga 16 Januari 2015 lalu, Polda Metro Jaya menangkap lima orang polisi yang terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Mereka ditangkap dari tiga tempat kejadian perkara yang berbeda.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, penangkapan lima personel polisi tersebut merupakan keberhasilan dari kepolisian, tetapi juga keprihatinan.

"Dari terungkapnya kasus narkoba yang melibatkan anggota Polri sebetulnya harus dilihat lebih obyektif lagi untuk membersihkan anggota kami yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba," ujar Martinus di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/1/2015).

Kronologi penangkapan personel polisi itu dimulai dari Rabu (14/1/2015) lalu sekitar pukul 16.00, tepatnya di Jalan H Syaip Gandaria Selatan, Jakarta Selatan.

Ada tiga tersangka yang dibekuk di lokasi tersebut, yakni ND, anggota Samapta Polres Jakarta Selatan; SK, anggota Satuan Shabara Restro Jakarta Selatan; dan HSK yang merupakan salah satu karyawan stasiun televisi swasta.

Dari lokasi tersebut, polisi mengamankan dua plastik klip kecil isi sabu bentuk kristal warna putih 0,59 gram, satu plastik klip kecil isi sabu bentuk kristal warna putih 0,21 gram, dua ponsel, satu timbangan elektrik berwarna hitam, dua bong dan cangklongnya, satu plastik klip yang berisi satu cangklong, dan sambungan ujung korek gas.

Setelah diketahui sabu tersebut didapat atau dipesan dari seorang bandar, maka polisi melakukan pengembangan kasus. Mereka kemudian menggerebek AAK yang merupakan anggota Direktorat Sosbud Baintelkam Polri. [Baca: Anggota Satnarkoba Polres Jakarta Barat Jadi Pengedar Sabu-sabu]

Warga Kalideres itu ditangkap di Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Kamis (15/1/2015). AAK tertangkap dengan ditemukannya barang bukti berupa sebuah tas kecil warna biru yang di dalamnya terdapat satu plastik klik isi sabu seberat 5,66 gram dan 4,08 gram, enam plastik klip isi sabu dengan berat 5,16 gram, satu timbangan elektrik warna hitam, satu kantong plastik klip isi plastik klip kosong, dan tiga sedotan plastik.

Barang bukti lainnya yaitu tas kecil berwarna hitam yang di dalamnya terdapat satu plastik klip isi sabu 0,4 gram, dua bong berikut tiga buah sedotan plastik dan satu cangklong, dua korek api, dan satu ponsel.

Kemudian, polisi kembali melakukan pengembangan kasus dan menangkap SD yang merupakan anggota Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat pada Jumat (16/1/2015) di Jalan Prof Dr Latumenten, Jakarta Barat. Di lokasi tersebut ditemukan barang bukti berupa ribuan pil ekstasi dan sejumlah plastik berisi sabu dengan berbagai berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com