Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Mendiang Mahyudi Mengaku Ikhlas

Kompas.com - 21/01/2015, 13:37 WIB
Nur Azizah

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Badriana berusaha menunjukkan ketegaran ketika jenazah suaminya, Mahyudi Herman (43), tiba di kediaman mereka di Pamulang Elok, Pondok Petir, Depok, Jawa Barat, Rabu (21/1/2015) subuh.

Mahyudi merupakan salah satu korban tewas dalam kecelakaan yang melibatkan mobil Mitsubishi Outlander B 1658 PJE dan merenggut empat nyawa di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (20/1/2015) malam.

Badriana tidak lagi meneteskan air mata, seperti ketika memasuki ruang jenazah RS Fatmawati, tempat jasad suaminya dibawa setelah mengalami kecelakaan. Meskipun demikian, Badriana terlihat lemas. Seorang kerabat terlihat selalu mendampinginya.

“Saya lemas. saya lemas. Saya sudah iklas,” ujar istri yang ditinggal dua orang anak itu. Badriana baru saja kehilangan suami tercintanya, Mahyudi.

Badriana menceritakan kembali tak ada keanehan dari suaminya sebelum kecelakaan maut itu terjadi. "Nggak ada firasat apa-apa,” kata ibu dari dua orang anak itu, Rabu (21/1/2015).

Saat mendapat kabar dari tetangga bahwa suaminya mengalami kecelakaan dan berada di ruang jenazah RS Fatmawati, Badriana merasa seluruh tubuhnya lemas.

Menurut Badriana, Mahyudi merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga. “Saya ingin pelaku dihukum seberat-beratnya,” imbuhnya.

Jenazah Mahyudi sudah dibawa pulang menuju rumah duka sejak subuh tadi. Sementara pihak keluarga berencana memakamkan korban di TPU Parung, Depok, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com