Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Penyebab Utama Kebocoran Fisik Pipa Palyja

Kompas.com - 21/01/2015, 13:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan penduduk dan pembangunan di Jakarta selalu bertambah setiap tahunnya. Pertambahan itu juga berlaku pada pelanggan Palyja.

Berdasarkan catatan Palyja, pada 1998 lalu jumlah pelanggan hanya 202 ribu. Di akhir 2014 lalu angkanya telah mencapai lebih dari 405 ribu.

"Jumlah pelanggan kini telah mencapai dua kali lipat. Service coverage Palyja juga telah mencapai 61 persen," ujar Presiden Direktur Palyja Jacques Manem kepada Kompas.com, Rabu (21/1/2015).

Jacques mengatakan, jumlah panjang jaringan pipa Palyja saat ini telah mencapai lebih dari 5.300 km. Jika dibentangkan, panjangnya lebih dari Jakarta-Surabaya (PP) sebanyak 7 kali.

Dia mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan diperlukan perawatan terhadap segala fasilitas produksi dan distribusi. Faktor usia dan kerusakan karena imbas proyek menjadi alasan diperlukan perawatan intensif. Salah satu contohnya jika terhantam oleh tiang panjang gedung.

Palyja telah membuat program terstruktur dalam rehabilitasi atau penggantian pipa. Sejak 1998, lanjut Jacques, secara terus menerus jaringan pipa distribusi yang diindikasikan dalam kondisi memprihatinkan dan berdasarkan penilaian reguler dimasukan dalam rencana program tersebut.

"Kerusakan pada jaringan pipa distribusi karena faktor usia ataupun karena pengerjaan proyek menyebabkan kebocoran fisik," kata Jacques.

Pada 2014 Palyja telah melakukan banyak rehabilitasi dan peremajaan terhadap jaringan pipa distribusi. Hasilnya, sebanyak lebih dari 3,7 juta m3 air dapat diselamatkan dari kebocoran fisik.

Untuk mencapai target angka kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW) 38,5 persen di tahun 2015, Palyja menggelontorkan Capex senilai Rp 318,6 miliar. Dana operasional tersebut akan digunakan salah satunya untuk menekan kebocoran fisik. Targetnya, 5 juta m3 air dapat diselamatkan.

Baca: Catat... Lokasi yang Kerap Jadi Tempat Pencurian Air di Jakarta!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com