Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak Kian Parah

Kompas.com - 27/01/2015, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Jalan rusak di Jakarta dan sekitarnya kian banyak bermunculan selama musim hujan ini. Hingga akhir pekan lalu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta mencatat sedikitnya 197 titik jalan rusak yang tersebar di lima wilayah di Jakarta. Penanganan menyeluruh belum bisa dilakukan karena hujan, dan membuat aspal tidak bisa melekat sempurna.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal, Senin (26/1), mengatakan, berdasarkan laporan warga dan pemantauan petugas di lapangan, paling banyak ditemui jalan berlubang dan bergelombang karena aspal mengelupas.

Jalan rusak paling banyak terjadi di titik rawan genangan, seperti di terowongan (underpass). Yusmada mengakui, setiap kali musim hujan selalu muncul jalan rusak karena terus tergenang dan fondasi jalan rapuh.

Selama musim hujan, lanjut Yusmada, penanganan paling mungkin dilakukan adalah menambal lubang menggunakan cold mix atau aspal siap gelar. ”Di musim hujan seperti ini, kami fokuskan penanganan lubang supaya jalan itu tidak mencelakakan. Kami hanya bisa menggunakan cold mix karena aspal hot mix tidak melekat dengan baik apabila terus terkena hujan. Untuk jalan rusak di daerah rawan genangan akan dibeton,” tuturnya.

Berdasarkan pengamatan Kompas, Senin, kerusakan ini merata di seluruh wilayah DKI Jakarta. Di Jalan Bekasi Timur Raya, depan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, misalnya, lapisan aspal mengelupas cukup lebar dan ditemukan lubang-lubang.

Sebagian ruas jalan di Jakarta Timur bahkan mengalami kerusakan parah, seperti Jalan Tipar Cakung. Akibatnya, pengendara harus melintasi jalan itu dengan hati-hati.

”Kerusakan Jalan Tipar Cakung sudah sangat parah. Setelah musim hujan, ruas jalan itu akan kami beton,” kata Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Juaini Yusuf.

Jalan rusak juga bisa ditemui di kawasan pusat kota. Di Jalan Galunggung, tepatnya di Terowongan Dukuh Atas di bawah Jalan Jenderal Sudirman, aspal jalan berlubang-lubang. ”Sudah beberapa minggu ini jalan ini rusak. Kalau enggak hati-hati bisa jatuh kalau lewat di sini,” kata Anto, pengendara sepeda motor yang kerap melintas di jalan ini.

Di Jakarta Utara, sebanyak 29 titik jalan rusak telah terdata. Titik ini tersebar di enam kecamatan.

Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan Dinas Bina Marga Jakarta Utara Arief Faizal menyampaikan, titik jalan rusak paling dominan terdapat di Kecamatan Kelapa Gading dan Cilincing. Kondisi ini harus segera diantisipasi mengingat di wilayah ini volume kendaraan selalu tinggi.

”Makanya kami turunkan tim reaksi cepat untuk memperbaiki jalan rusak. Meski jalan tersebut adalah jalan nasional, kami tetap kerjakan. Belum lagi dengan jalan berlubang yang jumlahnya ratusan,” kata Arief.

Jalan berlubang juga terpantau di sejumlah wilayah di Jakarta Selatan, antara lain di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama. Gesang Prasojo (58), pedagang bakso yang biasa berjualan di kawasan itu, mengatakan, hampir setiap hari ada pengendara sepeda motor terjatuh karena kondisi jalan berlubang dan berpasir.

Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Selatan, Brigadir Tedi Efendi, menjelaskan, setidaknya ada tiga titik jalan rusak dan tergenang air di ruas Jalan Sultan Iskandar Muda. Genangan itu berada di dekat Gedung PT Proton Edar Indonesia, Gandaria City, dan dekat Mal Pondok Indah.

Sejumlah jalan di Jakarta Barat juga terlihat rusak parah akibat curah hujan yang tinggi dan sering dilintasi truk. Salah satu jalan yang terpantau rusak parah adalah di depan Stasiun Jakarta Kota, Jalan Pangeran Tubagus Angke, dan Jalan Panjang.

Di perempatan depan Stasiun Jakarta Kota, jalan berlubang dan bergelombang. Sebagian aspal jalan terkelupas. Saat pengendara sepeda motor melintas, kendaraan tidak stabil dan rawan terjatuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com