Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Kesal Kontraktor Jebol Tanggul Kali Sunter, Ini Penjelasan Balai Besar Ciliwung

Kompas.com - 27/01/2015, 14:13 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane memastikan "penjebolan" tanggul Kali Sunter telah memiliki izin. Perizinan tersebut diperoleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) sejak Desember 2013.

"Pada bulan Desember 2013, kita minta izin dan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum DKI untuk meminta dibuka (tanggul) sebagian untuk memasukkan alat," ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandar di kantor Kementerian Pekerjaan Umum pada Selasa (27/1/2015).

Iskandar menjelaskan, pengerukan di Kali Sunter direncanakan selesai pada hari Rabu atau Kamis pekan lalu. Kemudian, pada Jumat (23/1/2015), tanggul yang dijebol rencananya akan ditutup. Namun, sebelum sempat ditutup, air di Kali Sunter telanjur naik sehingga menggenangi Jalan Yos Sudarso. [Baca: Ahok Ancam Laporkan Kontraktor Penyebab Tanggul Kali Sunter Jebol ke Polisi]

Iskandar menambahkan, sebelumnya kontraktor telah menyiapkan tanggul berupa kantong pasir, tetapi baik kontraktor maupun BBWSCC tidak menduga bahwa air yang masuk akan setinggi itu.

"Kontraktor sudah menyediakan tanggul dengan kantong pasir, tetapi kita tidak menduga air terlalu cepat naik sampai setinggi itu," ucap Iskandar.

Soal kemarahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Iskandar beranggapan bahwa informasi yang sampai kepada Ahok belum sempurna.

"Mungkin informasi yang sampai ke beliau (Ahok) belum baik ya. Kita sudah menyurati ke Dinas PU DKI," kata Iskandar. [Baca: Ahok Naik Pitam Dengar Kontraktor Jebol Tanggul Kali Sunter]

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama naik pitam saat mendengar laporan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Yusmada Faizal perihal kontraktor yang menjebol tanggul Kali Sunter, Jakarta Utara, untuk menempatkan alat berat di sana.

Pada Kamis (22/1/2015), Basuki merasa heran karena beberapa kawasan di wilayah Jakarta Utara terendam banjir.

Padahal, lanjut dia, genangan di beberapa wilayah lainnya cepat surut, ketinggian pintu air normal, air laut tidak sedang pasang, pompa air pun berfungsi dengan baik setelah ia awasi menggunakan kamera pengawas (CCTV).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com