Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Penanggulangan Banjir Bekasi Dimulai 2015

Kompas.com - 10/02/2015, 04:32 WIB
BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta para korban banjir untuk bersabar menanti penyelesaian pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir yang mulai dilaksanakan 2015.

"Banjir yang terjadi kali ini mirip dengan kasus pada tahun 2014. Baik lokasi yang terdampak maupun penyebabnya, karena infrastruktur penanggulangannya pun baru mau kita mulai tahun ini," katanya di Bekasi, Senin (9/2/2015).

Menurut dia, ada sekitar 49 titik banjir di wilayahnya yang kerap terjadi setiap tahun pada saat musim hujan.

"Memang belum ada perbedaan karena pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir di lokasi-lokasi tersebut baru akan dilaksanakan tahun ini. Itu pun menunggu musim hujan reda," katanya.

Infrastruktur penanggulangan banjir itu antara lain pembuatan tandon di Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Perumahan Dosen IKIP Kecamatan Jatiasih, Kelurahan Aren Jaya Kecamatan Bekasi Timur, dan sodetan di Harapan Mulya.

"Jika infrastruktur tersebut rampung, ada lima hingga enam wilayah yang bisa tertangani banjirnya," katanya.

Dia mengatakan, peristiwa banjir yang melanda 36 titik pada Senin dikarenakan intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu (8/2/2015) malam hingga Senin malam.

"Jumlah itu belum termasuk kawasan perumahan warga yang berada di bantaran Kali Bekasi," katanya.

Namun kali ini, warga bantaran tersebut tidak terkena dampak banjir karena air Kali Bekasi yang merupakan kiriman dari Kabupaten Bogor tidak meluap.

"Saya berharap warga bisa sabar menanti proyek penanggulangan banjir yang akan kita kerjakan dapat rampung secara bertahap," katanya.

PROYEK PENANGGULANGAN BANJIR BEKASI DIMULAI 2015

Oleh Andi Firdaus

Bekasi, 9/2 (Antara) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta para korban banjir untuk bersabar menanti penyelesaian pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir yang mulai dilaksanakan 2015.

"Banjir yang terjadi kali ini mirip dengan kasus pada tahun 2014. Baik lokasi yang terdampak maupun penyebabnya, karena infrastruktur penanggulangannya pun baru mau kita mulai tahun ini," katanya di Bekasi, Senin.

Menurut dia, ada sekitar 49 titik banjir di wilayahnya yang kerap terjadi setiap tahun pada saat musim hujan.

"Memang belum ada perbedaan karena pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir di lokasi-lokasi tersebut baru akan dilaksanakan tahun ini. Itu pun menunggu musim hujan reda," katanya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com