Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Ekonomi Lumpuh akibat Banjir, Kerugian Capai Triliunan Rupiah

Kompas.com - 10/02/2015, 12:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir yang melanda Ibu Kota sejak Senin (9/2/2015) dini hari mengakibatkan sejumlah aktivitas ekonomi dan perdagangan lumpuh.

Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang memperkirakan, sekitar 75.000 kios dan toko tidak beroperasi. Kios-kios dan toko-toko tersebut tersebar di pusat perbelanjaan di lima wilayah kota.

"Jika omzet mereka dirata-ratakan Rp 20 juta per hari, maka kerugian yang dialami mencapai Rp 1,5 triliun tiap harinya," kata Sarman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Kerugian ini, lanjut dia, hanya terjadi pada sektor perdagangan di pusat bisnis. Perkiraan kerugian ini belum termasuk kerugian akibat jalur distribusi yang stagnan, omzet hotel, dan restoran yang juga dipastikan menurun.

Lebih lanjut, Ketua Komite Daging Sapi itu mengatakan, banjir tahun ini membuktikan bahwa Pemprov DKI Jakarta belum mampu mengatasi permasalahan banjir Ibu Kota. Sebagai kota jasa, lanjut dia, Pemprov DKI harus segera mengatasi dampak banjir ini karena sudah mengancam kelangsungan bisnis.

"Kami dari pelaku usaha sangat berharap agar Pemprov DKI dengan dukungan pemerintah pusat dapat mengambil langkah-langkah strategis dengan mempercepat berfungsinya Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kanal Banjir Barat (KBB), revitalisasi sungai yang berkesinambungan dan terintegrasi, serta perbaikan drainase secara keseluruhan, khususnya perbaikan drainase lingkungan pusat bisnis sehingga dampak banjir dari tahun ke tahun semakin berkurang dan tidak menjadi ancaman bagi aktivitas ekonomi," kata Sarman. 

Adapun beberapa pusat bisnis tidak beroperasi atau terganggu akibat banjir, seperti di wilayah Jakarta Timur, tepatnya di sepanjang Jatinegara Plaza.

Di wilayah Jakarta Barat, pusat bisnis yang terganggu adalah Ciputra MalI, Central Park, Glodok City, Pasar HWI Lindeteves, Glodok Jaya, Glodok Mangga Besar, Puri Indah Mall, Roxi Square, Mall Taman Anggrek, PX Pavillion, Lippo Mall Puri, dan WTC Mangga Dua. 

Di Jakarta Pusat, pusat bisnis yang terganggu adalah ITC Harco Mas, Mangga Dua Mall, dan Plaza Harco Electronic.

Pusat bisnis yang paling banyak terganggu adalah di wilayah Jakarta Utara, yakni Mangga Dua Square, Electronic City, ITC Mangga Dua, Mal Kelapa Gading, Mal Artha Gading, Mal Kelapa Gading 1 dan 2, Mal Kelapa Gading Square, Mal Sport Kelapa Gading, La Piazza Kelapa Gading.

"Sementara itu, pusat bisnis wilayah Jakarta Selatan cenderung tidak separah di wilayah lainnya," kata Sarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com