Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Jakarta Tak Semata Faktor Cuaca

Kompas.com - 10/02/2015, 16:17 WIB

Listrik dipadamkan

Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Mambang Hertadi menyampaikan, pemadaman listrik dilakukan untuk menghindari terjadinya hal yang membahayakan warga. ”Untuk di Pluit, itu juga kami lakukan pemadaman karena gardu listrik ikut terendam air, ” ujarnya.

Hingga pukul 19.30, sebanyak 469 gardu distribusi dipadamkan dari total 17.000 gardu yang berada wilayah Jakarta dan Tangerang. Beberapa wilayah yang terkena dampak pemadaman adalah area Marunda, Cikupa, Kebon Jeruk, Bandengan, Cengkareng, Teluk Naga, Tanjung Priok, Menteng, dan Cempaka Putih.

Selain pompa-pompa statis di rumah-rumah pompa, Dinas PU Tata Air DKI Jakarta mengerahkan sekitar 60 pompa bergerak, baik jenis tandem maupun trailer, untuk memompa air yang terjebak.

Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur Yazied Bustomi mengatakan, genangan di Jalan Pemuda di depan pusat perbelanjaan Arion di Rawamangun, Jakarta Timur, terjadi karena saluran yang terhubung ke Kali Sunter terhambat oleh jaringan utilitas. Sementara permukaan air Kali Sunter pada saat itu tinggi karena limpasan air rob dari utara.

Demikian pula genangan di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, terjadi karena aliran air pada saluran penghubung di jalan itu tidak dapat masuk ke Kali Cipinang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengakui, buruknya drainase di Jakarta menjadi salah satu pemicu meluasnya banjir.

”Buruknya drainase perkotaan dan kurangnya kawasan resapan air menyebabkan pasokan air permukaan melimpah sehingga drainase tak mampu menampung limpasan permukaan,” katanya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui,
kinerja pompa dan kapasitas pompa masih jadi masalah karena belum memadai. ”Intinya, rob di kawasan utara harus dibereskan dengan memasang pompa berkapasitas besar,” ujar Basuki.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan prihatin dan berharap Gubernur DKI Jakarta lebih ketat lagi dalam mengatasi banjir.

Kerugian ekonomi

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia Fajar Budiono, kemarin, menuturkan, ”Banjir di Jakarta menghambat kelancaran pengiriman bahan baku plastik dari industri-industri petrokimia di Banten yang biasanya menyuplai ke pabrik-pabrik pengolah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.”

Fajar memperkirakan sekitar 3.000 ton bahan baku plastik dari lima industri di Banten terhambat pengirimannya.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi S Lukman mengatakan, banjir di Jakarta mengganggu kegiatan distribusi atau pengiriman barang ke beberapa tempat.

Sementara Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Masita mengatakan, banjir yang terjadi di Jakarta sepanjang hari Senin menyebabkan 30 persen pengantaran barang gagal mencapai tempat tujuan.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jakarta Barat Ade Putra Kurniawan mengatakan, kegiatan perdagangan di kawasan Glodok, antara lain Pasar Asemka, Pancoran, Lindeteves, dan Harco Glodok, nyaris 100 persen terhenti akibat banjir.

Ardhasena Sopaheluwakan, Kepala Sub-Bidang Analisa dan Informasi Iklim BMKG, mengatakan, masyarakat di sejumlah daerah, terutama Jabodetabek, masih perlu mewaspadai curah hujan tinggi hingga dasarian kedua Februari (sekitar 11-20 Februari).

Banjir juga melanda Bandar Lampung, Bandung, Gresik, dan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. (Tim Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com