Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura-pura Jadi Sekuriti Hingga Surat Tugas Palsu, Cara Rampok Bobol Mesin ATM

Kompas.com - 13/02/2015, 15:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam menjalankan aksinya, S (35) dan U (35), dua tersangka pembobol mesin ATM di kawasan Blok M Square, Jakarta Selatan saling berbagi peran. S berpura-pura sebagai teknisi, sedangkan U sebagai petugas keamanan yang berjaga di luar.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Indra Fadhillah mengatakan, tujuan keduanya melakukan hal tersebut adalah untuk mengecoh masyarakat.

"Karena ada yang berpura-pura sebagai securiti ini, orang yang hendak ke ATM jadi percaya kalau di ATM yang ingin mereka gunakan sedang mengalami perbaikan," kata Indra, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (13/2/2015).

Untuk melancarkan modus tersebut, kata Indra, keduanya membekali diri dengan surat tugas palsu. Surat tugas tersebut adalah yang pernah mereka gunakan saat masih bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di jasa pengisian uang mesin ATM.

Keduanya mengundurkan diri dari pekerjaannya pada tahun 2011. Tak hanya itu, keduanya biasanya melakukan aksinya pada sekitar pukul 21.00 WIB.

Menurut Indra, waktu tersebut dipilih pada saat situasi di kawasan Blok M Square telah berlangsung sepi.

"Kalau sepi kan sudah tidak banyak lagi orang yang ke ATM. Jadi para tersangka ini bisa dengan lancar menjalankan aksinya," ujar Indra.

S dan U telah dua kali melakukan aksinya. Keduanya dilakukan di salah satu mesin ATM bank milik pemerintah yang ada di kawasan Blok M Square. Total uang yang berhasil mereka kumpulkan mencapai Rp 161 juta.

Keduanya ditangkap saat tengah melakukan aksi yang kedua pada 11 Februari 2015. Aksi sebelumnya dilakukan pada 8 Februari.

Akibat perbuatannya itu, S dan U terancam akan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang kejahatan dengan pemberatan. Adapun ancaman hukuman yang akan dikenakan adalah kurungan penjara maksimal tujuh tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com