Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Tertahan di Luar Gedung Al Kamal yang Terkunci

Kompas.com - 23/02/2015, 11:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pelajar tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi di Institut Sains dan Teknologi Al Kamal (ISTA), Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tidak bisa bersekolah pada hari ini. Sebab, gedung Al Kamal masih dikunci dari dalam oleh sekelompok orang tak dikenal.

Salah satu karyawan ISTA, Fafkia, menuturkan, sejumlah orang tak dikenal itu adalah orang-orang yang sama dengan sekelompok orang yang menyerang ISTA pada Sabtu (21/2/2015) sore lalu. Para murid yang datang seperti biasanya untuk bersekolah pada pagi ini dilarang masuk hingga akhirnya mereka tidak jadi sekolah.

"Murid-murid enggak bisa sekolah. Mereka melarang kita masuk. Mereka hanya berdiri di depan gerbang sambil kebingungan," kata Fafkia saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/2/2015).

Fafkia menambahkan, ada beberapa murid yang sampai kesal dan geram karena tidak diperbolehkan masuk. Mereka sempat ingin mendobrak pintu pagar tetapi kekesalan itu berhasil diredam dan ditenangkan oleh karyawan dan guru yang berada di sana.

Guru-guru yang tidak bisa masuk merasa kecewa. Fafkia mengaku, melihat beberapa guru yang menangis dan mengadukan hal tersebut kepada satpam di sana. Namun, hal itu tidak mengubah apa pun.

Fafkia menuding bahwa orang tak dikenal itu adalah suruhan Suryo, yang dulu menjabat sebagai penanggung jawab Rumah Sakit Al Kamal yang telah tutup karena bangkrut. Suryo membentuk sebuah yayasan yang mirip dengan yayasan awal Al Kamal, yaitu Yayasan Pondok Pesantren Al Kamal Jakarta pada tahun 2010.

Menurut Fafkia, yayasan yang sebenarnya adalah Yayasan Pondok Pesantren Al Kamal, tanpa Jakarta. Suryo pun dikatakan dengan sengaja dan secara sepihak mengangkat ketua yayasan miliknya, yang bernama Winarto, lalu menunjuk seorang rektor untuk ISTA.

Suryo mengklaim bahwa seluruh aset di ISTA adalah miliknya. Pengurus-pengurus lama di ISTA pernah berperkara dengan Suryo di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat. Adapun putusan dari perkara sengketa tanah tersebut pada Januari 2015 adalah memenangkan pihak lama ISTA. Suryo diduga merasa kecewa dan membawa orang-orang suruhannya untuk mengambil alih ISTA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com