Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: "Anggaran Siluman" DPRD Ada di Semua SKPD

Kompas.com - 26/02/2015, 07:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, di semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI, terdapat "anggaran siluman" yang diajukan oleh DPRD dalam APBD DKI 2015. Total usulan "anggaran siluman" itu, kata Ahok, mencapai Rp 12,1 triliun.

Menurut Ahok, hal inilah yang membuatnya menggunakan e-budgeting saat menyusun anggaran. 

"Hampir semua (SKPD), ada dimasukin (anggaran siluman). Kesehatan ada, pendidikan ada, kebakaran ada. Nih, rata-rata angkanya nunjukin Rp 4 miliar semua," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (25/2/2015). 

Ia menyebutkan, ada sekitar 19 anggaran tambahan di Dinas Pendidikan DKI, yakni program professional development for teacher melalui pelatihan guru ke luar negeri senilai Rp 25,5 miliar, pengadaan alat peraga pendidikan anak usia dini bantuan untuk PAUD senilai Rp 15 miliar, pengadaan peralatan audio class SD senilai Rp 4,5 miliar, pengadaan peralatan audio class SMA/SMK senilai Rp 3 miliar, dan pengadaan peralatan audio class SMP senilai Rp 3,5 miliar.

Kemudian, ada pula pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Negeri 1 Jakarta Pusat senilai Rp 3 miliar, pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMKN 26 Jaktim senilai Rp 3 miliar, pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMKN 29 Jaksel senilai Rp 3 miliar, pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMKN 34 Jakpus senilai Rp 3 miliar, pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMKN 39 Jakpus senilai Rp 3 miliar, pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMKN 5 Jaktim senilai Rp 3 miliar, pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMKN 52 Jaktim senilai Rp 3 miliar, serta pengadaan alat percepatan peningkatan mutu pembelanjaran e-smart teacher education untuk SDN Kecamatan Cempaka Putih senilai Rp 4,9 miliar.

Tak hanya itu, anggaran di Sudin Pendidikan II Jakarta Selatan, kata Ahok, juga mengalami penambahan. Penambahan itu adalah pengadaan uninterruptible power supply (UPS) SMPN 37 Rp 6 miliar, pengadaan UPS SMPN 41 Rp 6 miliar, alat peraga elektronika mikro-kontrol untuk SMA Rp 3 miliar, professional outdoor audio system (IPM) Rp 4,5 miliar, pengadaan laboratorium multifungsi untuk SMAN Kecamatan Ciracas Rp 4,44 miliar, dan pengadaan laboratorium multifungsi untuk SMAN Kecamatan Kramat Jati Rp 4,44 miliar.

Basuki, yang biasa disapa Ahok, mengatakan, total anggaran siluman yang diduga disusupkan DPRD DKI ke dalam pagu anggaran Dinas Pendidikan mencapai Rp 105,876 miliar. Padahal, menurut dia, akan lebih baik jika DPRD mengusulkan anggaran pembangunan maupun perbaikan gedung sekolah di Jakarta, bukan menganggarkan untuk pengadaan perangkat dan perlengkapan sekolah.

Terlebih lagi, lanjut Ahok, bangunan sekolah di Jakarta masih banyak yang belum memenuhi standar. Ia menganalogikan hal ini seperti seseorang yang hendak membangun rumah, tetapi yang dibeli justru perabotan rumah tangga dan merupakan pemborosan.

"Kalau kamu enggak ada duit, lo beli isi (perabotan) apa (bangun) rumah dulu? Kalau anggota DPRD beli TV dulu, atap rusak mah enggak apa-apa, itu yang terjadi di Jakarta. Beli perangkat UPS Rp 4,9 miliar, genset paling mahal saja harganya Rp 150 juta. Ini sebenarnya ada apa, ini sudah gila-gilaan," kata dia.

Ahok mengatakan, melalui sistem e-budgeting yang dibangun Pemprov DKI, para pejabat SKPD tidak berani "meloloskan" usulan oknum DPRD pasca-pengesahan APBD DKI itu. Para pejabat telah diingatkan untuk tidak meloloskan usulan program siluman DPRD.

Usulan anggaran siluman ini diduga diserahkan DPRD kepada DKI pasca-pengesahan APBD dan akan dikirim ke Kemendagri. Namun, Pemprov DKI menyatakan tidak lagi melakukan pembahasan setelah APBD disahkan. Hal ini mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 35 PUU-XI Tahun 2013 perihal pembahasan APBD pasca-putusan MK dan penghematan serta permohonan anggaran belanja.

"Mau berantem sama Ahok? Berantem saja, gue demen. Daripada saya habis Rp 12,1 triliun buat beli barang-barang gila begitu lebih baik saya pertaruhkan posisi saya sebagai Gubernur. Kita lihat saja siapa yang masuk penjara. Ini malingnya sudah keterlaluan menurut saya," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com