Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro: Tiga Ancaman Bom Sepanjang 2015 Bukan dari Teroris

Kompas.com - 27/02/2015, 16:21 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam kurun waktu dua bulan sepanjang 2015, Polda Metro Jaya mencatat ada tiga ancaman bom. Namun, ketiga ancaman bom itu bukanlah berasal dari teroris.

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan, motif ketiga ancaman bom masih didalami. Namun, sejauh ini ada sebagian kasus yang sudah menunjukkan titik terang.

"Pastinya tiga ancaman bom yang terjadi bukan merupakan tindakan yang dilakukan teroris," kata Unggung, Jumat (27/2/2015). Unggung menjelaskan, dari tiga ancaman bom yang terjadi, semua daya ledaknya masih bersifat low explosive atau berdaya ledak rendah.

Salah satu pelaku, kata Unggung, diketahui merakit bom awalnya untuk menangkap ikan dengan sirkuit yang sederhana.

"Waktu kecil, dia sering menggunakan bom untuk menangkap ikan. Motifnya lebih dendam, sakit hati karena anaknya diperkosa," kata Unggung.

Meskipun daya ledak yang masih rendah dari semua ancaman bom yang ada, tetapi pihak kepolisian akan selalu melakukan penanganan dengan cara profesional.

Bahkan, kendati benda yang ditemukan itu bukan bom, penanganan yang dilakukan tim Gegana harus secara hati-hati. Masyarakat juga diminta terus berpartisipasi jika memang menemukan adanya benda mencurigakan yang diduga bahan peledak atau bom.

Diketahui, tiga ancaman itu terjadi di Gedung Voice of America (VOA), Kuningan, Jakarta Selatan, 10 Januari 2015 lalu dengan pelaku berusia belum 18 tahun. Ia ditangkap di Medan, Sumatera Utara.

Ancaman kedua terjadi di sebuah rumah wilayah Kota Bekasi pada 21 Februari 2015 yang diduga dipicu dendam lantaran salah satu anak pelaku diperkosa salah satu penghuni rumah tersebut.

Dari kasus ini, petugas mengamankan tiga pelaku. Ancaman terakhir terjadi di Depok pada 23 Februari 2015, sedangkan pelakunya masih dicari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com