Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemenang Tender Pengadaan UPS Rp 5,8 Miliar Beralamat di Toko Genteng

Kompas.com - 01/03/2015, 14:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - CV Bukit Terpadu Utama merupakan salah satu pemenang tender dalam pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di SMKN 53 Jakarta senilai Rp 5,833 miliar. CV itu beralamat di Jalan Sekip Ujung Nomor 30 atau Jalan Ahmad Yani Nomor 31 RT 006 RW 006 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur.

Kompas.com mencoba menelusuri lokasi sesuai alamat CV yang didapat. Namun, dari dua alamat tersebut tak ada satu pun nama yang merujuk ke CV Bukit Terpadu Utama. Misalnya di Jalan Ahmad Yani nomor 31 RT 06 RW 06. Di alamat itu ternyata sebuah toko material yang khusus menjual genteng. Saat Kompas.com mendatangi lokasi itu, Minggu (1/3/2015), di halaman parkirnya penuh dengan genteng dan sebuah truk colt disel.  Toko bernama UD Bersama Maher Genteng Jatiwangi itu menjual barang-barang seperti kamuri, emklas, kia kramik, kraton, morando, mercy, fidisem aw.

Sutawi (63), pengelola toko genteng milik Samri itu, membenarkan bahwa tokonya beralamatkan Jalan Ahmad Yani nomor 31. Tetapi usaha yang dikelolanya tidak bergerak dibidang pengadaan barang seperti UPS atau yang berkaitan dengan itu. "Dari tahun 1985 saya menjual genteng," kata Sutawi.

Sutawi bingung ketika ditanya soal pengadaan UPS oleh CV Bakti Terpadu Utama yang memiliki alamat yang sama dengan toko-nya.

Dia mengakui, di daerah tersebut penomoran tempat terkadang suka salah alias asal. "Di sini nomor ngaco, suka pada salah. Tetapi memang kalau nomor alamat Jalan Ahmad Yani nomor 31 ya di sini. Tapi saya jual genteng," ujar Sutawi.

Pria berlogat Sunda itu mengaku keberatan alamatnya sama dengan CV Bakti Terpadu Utama.

Masih satu halaman dengan tokonya itu, Sutawi menyewakan sebuah bangunan ke sebuah CV. Sayangnya, ketika Kompas.com menengok ke bangunan yang hanya terpisah tembok itu, tidak ada identitas apapun yang tertera. Suasana tampak sepi dan tertutup. Sutawi mengatakan, para pekerja kantor itu sedang libur. Ia pun tidak mengetahui apa nama CV tersebut.

"Tapi bergerak di bidang jasa. Sekarang yang kerja lagi pada libur, besok saja datang lagi," sebutnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, CV yang terdapat di sebelah toko genteng Sutawi berinisial SMG, bukan CV Bakti Terpadu Utama.

Pihak CV SMG pernah mengajukan izin usaha kepada pengurus RT setempat melalui sekretaris RT. CV tersebut bergerak dibidang usaha pengadaan alat rumah tangga, meubilair, furniture, pengadaan laboratorium komputer, percetakan, penjilidan, periklanan, grafika, EO, multimedia. Ada juga yang berkaitan dengan teknik, perbengkelan AC, jual beli elektronik, industri, supplier dan penyalur dalam segala macam barang dagangan dan transportasi, dan usaha dibidang pemborong dan kontraktor.

Ketua RT 06 RW 06, Khoir, membenarkan adanya CV SMG. "Sepertinya bergerak dibidang jasa untuk sekolah," ujar Khoir.

Tak banyak informasi yang dia ketahui soal SV SMG. Pun soal CV Bukit Terpadu Utama.

Namun, dia sedikit heran bahwa pengelola toko genteng tak tahu siapa penyewa bangunan di sebelahnya. "Seharusnya Pak Tawi itu tahu karena dia yang punya tanah dan gedung. PT ini (CV SMG-red) juga nyewa dari Pak Sutawi itu," ujarnya.

Sementara terkait satu alamat lain, yakni Jalan Sekip Ujung Nomor 30, lanjut Ketua RT, justru merupakan rumah warganya. "Kalau berdasarkan nomor urut RT, nomor 30 itu rumah punya Haji Dahlan, kalau nomor 31-nya di Jalan Sekip Ujung itu punya Haji Agus Darmawan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
2 Pasien Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Disebut Akan Jalani Operasi Tambahan

2 Pasien Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Disebut Akan Jalani Operasi Tambahan

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir di Minimarket: Saya Sudah Rentan, Tapi Harus Tetap Jadi Tulang Punggung Keluarga

Terjaring Razia, Jukir di Minimarket: Saya Sudah Rentan, Tapi Harus Tetap Jadi Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas di Kali Sodong, Efendy 'Video Call' Keluarga dengan Wajah Lebam

Sebelum Ditemukan Tewas di Kali Sodong, Efendy "Video Call" Keluarga dengan Wajah Lebam

Megapolitan
Korban Begal di Jakbar Sempat Minta Tolong Sopir Truk, Pinjam Ponsel Buat Hubungi Orangtua

Korban Begal di Jakbar Sempat Minta Tolong Sopir Truk, Pinjam Ponsel Buat Hubungi Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com