Berikut isi surat pernyataan Anas perihal program yang menurut dia tidak diusulkan dalam e-budgeting Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015:
Walikota Kota Administrasi Jakarta Barat
Surat Pernyataan
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: H.M. Anas Efendi, S.H., M.M
Jabatan: Walikota Kota Administrasi Jakarta Barat selaku Pengguna Anggaran (PA) pada SKPD Walikota Kota Administrasi Jakarta Barat
Dengan ini menyatakan bahwa untuk Tahun Anggaran 2015 Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Barat mengusulkan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Belanja Langsung Kegiatan pada SKPD Walikota Kota Administrasi Jakarta Barat sesuai sistem e-budgeting sebesar Rp 131.914.519.591,- (seratus tiga puluh satu miliar sembilan ratus empat belas juta lima ratus sembilan belas ribu lima ratus sembilan puluh satu rupiah) terdiri dari 20 kegiatan sebagaimana terlampir.
Bahwa setelah dilakukan penelitian ditemukan adanya penambahan anggaran kegiatan sebesar Rp 270.830.000.000,- (dua ratus tujuh puluh miliar delapan ratus tiga puluh juta rupiah) yang tidak pernah saya usulkan, terdiri dari:
1. Pengadaan UPS 56 Kelurahan @ Rp 4.220.000.000 = Rp 236.320.000.000
2. Pengadaan UPS 8 Kecamatan @ Rp 4.220.000.000 = Rp 33.760.000.000
3. Penanggulangan Kenakalan Remaja dan Pemuda dalam rangka Pembentukan Akhlak Yang Mulia di kalangan Remaja dan Pemuda tingkat kota Administrasi Jakarta Barat = Rp 150.000.000
4. Penguatan Mental dan Spiritual bagi Remaja melalui ESQ Kota Administrasi Jakarta Barat = Rp 150.000.000
5. Sosialisasi Bahaya Minuman Keras dan Narkoba di Kalangan Remaja dan Pemuda dengan Pendekatan Keagamaan Tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat = Rp 150.000.000
6. Workshop dan Pengembangan Character Building untuk Meningkatkan Mental dan Spiritual bagi Remaja dan Pemuda Jakarta Barat = Rp 150.000.000
7. Peningkatan Wawasan Spiritual bagi Remaja dan Kepemudaan di Jakarta Barat = Rp 150.000.000.
Jumlah anggaran "siluman" di Pemerintah Kota Jakarta Barat mencapai Rp 270.830.000.000 (dua ratus tujuh puluh miliar delapan ratus tiga puluh juta rupiah).
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 2 Maret 2015
Walikota Kota Administrasi Jakarta Barat
(tanda tangan disertai materai tempel)
Anas Effendi
Sekadar informasi, Anas sebelumnya sempat menjadi perhatian di tengah kisruhnya mediasi antara Pemprov DKI dan DPRD DKI Jakarta dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat menunjuk Anas saat sedang berdebat dengan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana. [Baca: Ini 6 Menit Terakhir dalam Mediasi Ahok-DPRD yang Berujung Ricuh]
Ia meminta Anas untuk bersuara atas usulan pengadaan UPS di RAPBD. Hanya saja, belum sempat Anas berbicara, anggota DPRD lainnya sudah telanjur panik dan memprotes sikap Basuki tersebut. Basuki pun mengaku hanya iseng meminta Anas bersuara untuk memancing kepanikan serta emosi para anggota Dewan. [Baca: Cerita Ahok "Ngerjain" Wali Kota Jakbar untuk Pancing Emosi DPRD]
Sebuah video yang diunggah di YouTube oleh akun Black Channel pun menunjukkan suasana enam menit terakhir rapat mediasi di Kemendagri tersebut. [Baca: Ini Video Kericuhan Saat Mediasi Ahok-DPRD DKI]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.