Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2015, 09:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jalan layang terpanjang di DKI Jakarta sepanjang 9,3 kilometer bukan untuk kendaraan pribadi. Jalan layang yang terbentang dari Ciledug-Kapten Tendean khusus untuk transjakarta Koridor XIII.

Hari ini, grounbreaking mulai dilakukan. Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan, groundbreaking dilakukan di paket Kebayoran Lama terlebih dahulu. 

"Jadi, untuk jalan layang ini, kami buat kontrak desain dan deal-nya, kontrak rancang bangun. Begitu kontraktor tanda tangan kontrak 15 Desember kemarin, tiga bulan pertama, mereka bikin desain dulu. Setelah oke, baru groundbreaking. Hari ini adalah groundbreaking pengeboran pertama," kata Heru saat dihubungi, Selasa (10/3/2015) pagi. 

Pembangunan jalan layang transjakarta terbagi delapan paket. Masing-masing dikerjakan oleh kontraktor yang berbeda, yakni paket Tendean (1.000 meter) dikerjakan PT Adhi Karya, paket Santa (1.250 meter) oleh PT Yasa Patrisia Perkasa, paket Trunojoyo (1.375 meter) dikerjakan PT Jaya Konstruksi, paket Taman Puring (1.200 meter) dikerjakan PT Hutama Karya, paket Kebayoran Lama (1.300 meter) dikerjakan PT Pembangunan Perumahan, Paket Kostrad (1.400 meter) dikerjakan PT Istaka Karya CO bersama PT Agra Budi, paket Ciledug (1.500 meter) dikerjakan PT Waskita Karya, serta paket Seskoal (1.500 meter) dikerjakan PT Wijaya Karya.

Jalan layang itu akan memiliki panjang 9,3 kilometer dengan lebar 9 meter, yang terbagi dua arah dengan ketinggian bervariasi antara 18 meter dan 23 meter sesuai dengan letak dan tata ruang kondisi ruas jalan di bawahnya.

"Namanya kerja di jalanan, pasti ada kendalanya, seperti lalu lintas, kemacetan, kondisi bawah tanah karena banyak utilitas yang tidak beraturan juga," kata Heru. 

Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2016 mendatang. Jalan layang tersebut juga akan dilengkapi dengan 12 selter transjakarta. Masing-masing paket akan dilengkapi satu-dua selter yang dikerjakan oleh para kontraktor.

Adapun kontraktor paket Tendean akan mengerjakan selter Trans TV, kontraktor paket Santa akan mengerjakan selter Rawa Barat, kontraktor paket Taman Puring akan mengerjakan selter Stasiun MRT, dan kontraktor paket Trunojoyo akan mengerjakan selter Tirtayasa. 

Sementara itu, paket Kebayoran Lama meliputi pengerjaan dua selter di (Kebayoran Baru dan Taman Puring), paket Seskoal (selter Seskoal dan Carrefour), serta paket Kostrad (selter Swadarma dan Cipulir).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pria di Jagakarsa Aniaya Istri dan Diduga Bunuh 4 Anaknya, Tak Kuat Pikul Beban Hidup?

Pria di Jagakarsa Aniaya Istri dan Diduga Bunuh 4 Anaknya, Tak Kuat Pikul Beban Hidup?

Megapolitan
'Aku Tunggu Mama di Surga', Ucapan Terakhir Siswa SD di Bekasi yang Meninggal karena Kanker Tulang

"Aku Tunggu Mama di Surga", Ucapan Terakhir Siswa SD di Bekasi yang Meninggal karena Kanker Tulang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Mengaku Nikah Siri | Pelaku Tak Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT

[POPULER JABODETABEK] Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Mengaku Nikah Siri | Pelaku Tak Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Megapolitan
6 Larangan Kampanye di Transjakarta

6 Larangan Kampanye di Transjakarta

Megapolitan
Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Megapolitan
Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Megapolitan
Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Megapolitan
Teman yang 'Sliding' Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Teman yang "Sliding" Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Megapolitan
Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Megapolitan
Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com