Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD DKI 2015 Belum Cair, Pegawai Kelurahan Pakai Dana Pribadi

Kompas.com - 11/03/2015, 12:11 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pegawai Kelurahan Cempaka Putih Timur terpaksa menggunakan dana pribadi untuk biaya operasional kantor tersebut akibat belum cairnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 DKI Jakarta.

"Pelayanan untuk masyarakat kan harus tetap berjalan. Walaupun di atas masih kisruh, ya terpaksa kita mengeluarkan dana pribadi," ujar Sekretaris Lurah Cempaka Putih Timur, Sri Hatomo, Rabu (11/3/2015).

Sri mengungkapkan, untuk yang lebih besar, dana itu datang dari lurah atau pinjaman dari sejumlah pihak. "Kalau yang lebih besar dari Bu Lurah kadang nyari pinjaman sana-sini. Untuk Adipura kita kerja sama dengan CSR dari pihak swasta walaupun jumlahnya tidak besar," kata Sri.

Untuk biaya operasional yang kecil, seperti fotokopi, biasanya kepala dinas yang mengeluarkan dana pribadi. "Walaupun TKD belum turun, kepala seksi harus menomboki untuk fotokopi dan lainnya," ujar dia.

Yang pasti, Kelurahan Cempaka Putih Timur juga menyiasati kondisi yang terjadi saat ini dengan menghemat alat tulis kantor. "Kertas kita hemat karena harganya semakin mahal. Kalau biasanya pakai yang 80 gram, sekarang kita pakai yang 70 gram. Tinta juga tidak pakai yang orisinal lagi. Harus hemat," kata dia.

Sri Hatomo berharap kisruh APBD 2015 segera selesai sehingga program Cempaka Putih Timur bisa segera dilaksanakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com