Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD DKI, Manfaatkan Tenggat Waktu Tujuh Hari

Kompas.com - 13/03/2015, 00:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Tenggat tujuh hari untuk membahas hasil evaluasi APBD DKI Jakarta 2015 harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh eksekutif dan legislatif. Nasib ribuan pegawai dan program pembangunan yang disusun dipertaruhkan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tetap akan meminta DPRD DKI Jakarta untuk menetapkan APBD 2015 sebagai peraturan daerah. Nilainya seperti yang telah disahkan, yaitu Rp 73,08 triliun. Namun, dia juga telah siap apabila DPRD menolak pembahasan, dan eksekutif harus kembali memakai pagu anggaran APBD 2014 sebesar Rp 72,9 triliun.

"Tentu kami akan ketemu. Tetapi, jangan memaksa memasukkan dana tidak jelas," katanya, Kamis (12/3).

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, eksekutif telah mengirimkan surat kepada Dewan untuk meminta jadwal pembahasan. Kini tinggal menanti niat baik Dewan untuk menyelesaikan kisruh soal APBD 2015. Sesuai perintah dari Kementerian Dalam Negeri, eksekutif akan mengurangi dan menyesuaikan besarnya dana untuk beberapa mata anggaran.

Kemarin panitia angket DPRD DKI Jakarta juga memanggil tim anggaran pemerintah daerah untuk ditanyai soal pembahasan APBD 2015. Panitia angket menyimpulkan tim anggaran melanggar aturan tata cara pembahasan dan tidak membahas APBD 2015 secara detail.

Beberapa suku dinas merasa keberatan jika harus menggunakan APBD 2014. Kepala Sudin Tata Air Jakarta Timur Yazied Bustomi mengungkapkan, saat ini semua pekerjaan sudah tertunda. Pada Rancangan APBD 2015, total anggaran untuk Sudin Tata Air Jaktim sebesar Rp 280 miliar, sedangkan APBD 2014 lebih sedikit hanya Rp 216 miliar.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengagendakan pemeriksaan terhadap 130 orang terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan UPS di sejumlah sekolah di Jakarta. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Martinus Sitompul mengatakan, dari jumlah tersebut yang dipanggil sudah 35 orang, tetapi yang memenuhi panggilan baru 21 orang.
(FRO/MDN/RTS/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com