Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Lebak Bulus Dipindah ke Pulo Gebang

Kompas.com - 16/03/2015, 14:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan depo kereta massal cepat atau MRT di Stadion dan Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, terus berlanjut. Sebagai dampak pembangunan, terminal dipindahkan ke Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.

Kepala Terminal Lebak Bulus Supri Hartono menjelaskan, sejak ada proyek pembangunan MRT, Terminal Lebak Bulus sudah tidak lagi beroperasi. "Untuk melayani penumpang yang masih sering datang, disediakan pelintasan bus sementara tak jauh dari lokasi pembangunan," katanya, Minggu (15/3).

Pelintasan bus sementara terletak di Jalan Pasar Jumat Raya, Kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Lokasinya sekitar 100 meter dari Terminal Lebak Bulus. Bus antar kota antar provinsi (AKAP) tidak diperkenankan berhenti terlalu lama. Bus hanya boleh berhenti untuk mengangkut dan menurunkan penumpang. Sementara untuk angkutan umum dalam kota masih diperbolehkan memakai sebagian Terminal Lebak Bulus.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Priyanto menuturkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Perhubungan Angkutan Darat Kementerian Perhubungan untuk pemindahan trayek bus AKAP ke Terminal Pulo Gebang. "Realisasi perpindahan secara formal dilakukan setelah trayek bus AKAP yang ada di Terminal Lebak Bulus selesai diinventarisasi," katanya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami sebelumnya mengatakan, Terminal Lebak Bulus sudah mulai dibongkar. "Untuk Stadion Lebak Bulus, pembongkaran masih menunggu hasil lelang di BPKD DKI," katanya (Kompas, 4/3).

Semrawut, penumpang susah

Kondisi terminal yang sudah tidak kondusif membuat penjual tiket membuat bangunan semipermanen di pinggir Jalan Lebak Bulus Raya. Sejumlah pengusaha angkutan umum juga menyewa lokasi parkir bus tak jauh dari Terminal Lebak Bulus.

Juniarti (40), penjual tiket PO Sido Rukun, mengatakan, banyak penumpang yang belum tahu perihal perpindahan terminal bus. "Setiap hari ada 30-40 penumpang yang membeli tiket bus di Terminal Lebak Bulus," katanya.

Hingga akhir pekan lalu masih terlihat sejumlah penumpang menunggu bus AKAP di Terminal Lebak Bulus. Penumpang bahkan tidak tahu terminal itu sudah berhenti beroperasi.

Ojah (35), ibu rumah tangga, datang ke Terminal Lebak Bulus bersama ibunya, Charti (45), dan dua anaknya, Ririn (4) dan Aat (9), dengan menggunakan angkutan umum. Sesampainya di terminal, mereka bingung karena bus Luragung jurusan Lebak Bulus-Cirebon yang dicari tidak lagi berhenti di terminal itu.

Ojah dan keluarganya mendapat informasi bahwa mereka bisa naik bus Luragung dari pelintasan bus Pondok Pinang. Ia lalu berjalan ke arah pelintasan sambil menggandeng anak dan membawa beberapa tas. Di pelintasan, mereka menunggu bus di tepi jalan sambil berdiri di bawah terik matahari.

"Saya bingung, di Terminal Lebak Bulus tidak ada informasi tertulis kalau terminal sudah tidak beroperasi," kata Ojah.

Penumpang lain, Latif (31), mengeluhkan kondisi pelintasan bus yang serba minim fasilitas. "Seharusnya kalau mau dipindahkan, petugas sudah menyiapkan tempat berteduh, kursi tunggu, dan papan layanan informasi. Jadi, penumpang tidak telantar begini," kata petugas keamanan mal itu. (DNA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com