"Kasihan Pak Sekda, kasihan," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Edison Sianturi kepada rekannya, setelah keluar dari ruang rapat di Gedung DPRD DKI, pukul 11.00, Selasa (17/3/2015).
PNS lain yang ikut mendampingi Satpol PP DKI, Jupan Royter, juga berpendapat sama. Dia menganggap bahwa TAPD bersama dengan SKPD sudah siap untuk menghadiri rapat dan membahas APBD DKI 2015 yang telah dikembalikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pantauan Kompas.com, sebagian besar PNS di SKPD yang ikut dalam rapat pembahasan APBD sempat menyoraki pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI yang memutuskan untuk menunda rapat karena TAPD tidak memberikan print out APBD versi Pemprov DKI. Saefullah sendiri menilai penundaan itu dapat dimanfaatkan sebagai momen untuk mengadakan rapat internal di TAPD juga di Banggar.
"Ya, mungkin tadi baru pembukaan saja, enggak ada masalah kok. Nanti kita siapkan print out-nya. Memang itu cukup tebal, ada 6.600 lembar, kalau di-print semua butuh waktu lima jam," tutur Saefullah.
Ketua Banggar Prasetio Edi Marsudi menunda rapat pembahasan APBD DKI 2015 dengan Pemprov DKI karena TAPD tidak membawa print out APBD. Prasetio yang baru memulai beberapa menit rapat menunda rapat hingga esok hari, sekaligus untuk memberikan waktu bagi TAPD menyiapkan berkas APBD.
Jadwal rapat yang ditetapkan pada pukul 10.00 WIB ditepati oleh anggota TAPD dan SKPD, sementara anggota Banggar baru datang hampir sejam setelah para anggota TAPD dan SKPD tiba, yakni pukul 10.50 WIB. Anggota Banggar yang juga anggota DPRD tidak ada yang tiba tepat waktu. Selama beberapa menit menunggu dari pukul 10.00 WIB, baru tampak empat orang, salah satunya Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.