Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Banyak Anggota DPRD Sudah Muak dengan Titip-menitip di APBD

Kompas.com - 20/03/2015, 12:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah berseteru, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini mengungkapkan bahwa banyak anggota DPRD yang mendukung Pemprov DKI. Hal itu termasuk mendukung langkahnya untuk mencoret anggaran-anggaran "siluman" yang ada serta pokok pikiran (pokir) yang nilainya tidak masuk akal dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD).

"Pertama-tama, kami berterima kasih, dari dulu saya katakan di DPRD itu banyak sekali (anggota) yang setuju sistem ini. Teman-teman di DPRD juga sebenarnya banyak sekali kontak saya untuk mendukung dan sebagian juga dasarnya sudah capek ya. Kasarnya, mereka sudah muak dengan sistem titip-menitip kayak begitu," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (20/3/2015).

Dengan sistem e-budgeting dalam penyusunan anggaran, lanjut dia, tidak akan lagi saling tuding antara satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI dan DPRD DKI.

Selama ini, kata Basuki, selalu PNS DKI yang terjerat pidana. Sebab, hanya SKPD yang berhak memasukkan anggaran. Sementara sejak dulu anggota DPRD DKI selalu menitip anggaran pada SKPD. Contohnya, pada tahun 2007 lalu, DKI mengadakan banyak filing cabinet di sekolah-sekolah di Jakarta.

"Sampai filing cabinet-nya ditaruh di luar sekolah. Akhirnya SKPD ketangkap jaksa dan masuk penjara sampai staf pengadaan alat itu juga masuk penjara. Oknum DPRD-nya enggak ada yang mau ngaku, enggak ada yang jelas, makanya saya pikir ini soal fitnah bisa selesai," kata Basuki. 

Terlebih, ia telah memberikan password kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Dengan demikian, DPRD bisa kembali ke fungsi semula, yakni fungsi pengawasan. DPRD bisa mengawasi serta mengunci anggaran yang nilainya tak masuk akal. [Baca: Diberi "Password E-budgeting" APBD, Ketua DPRD Janji Tak Nakal]

Ketika Basuki mengetahui ada anggaran yang dikunci Prasetio, kemudian ia akan memanggil DPRD serta SKPD terkait. Jika terbukti anggaran itu tidak sebanding dengan program yang diajukan, berarti oknum SKPD yang "bermain".

"Nanti bisa berdebat panjang, 'Kenapa kamu (Ketua DPRD) kunci anggaran, alasannya apa'. Terus Ketua DPRD tanya ke SKPD, 'Pantas apa enggak anggarannya'. Kalau ada SKPD main, saya sepakat dengan DPRD, untuk menstafkan SKPD itu. Kalau DPRD yang 'main', ya DPRD yang menanggung malu," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com