Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Pengadaan Buku Terbitan Anggota DPRD DKI Masuk ke APBD 2014

Kompas.com - 27/03/2015, 17:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri, menduga, ada anggota DPRD DKI Jakarta yang "bermain" dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014. Anggota DPRD tersebut, kata Febri, menjadi penulis buku-buku yang diduga anggarannya digelembungkan oleh DPRD.

"Di kasus buku, peran DPRD sekarang adalah sebagai penulis. Penulisnya tadinya bukan anggota DPRD, tetapi sekarang anggota DPRD," ujar Febri di Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Judul-judul buku tersebut adalah Hikayat Ibu Kota, Perempuan, Dari Rezim ke Rezim, Jakarta Dulu Rawa Kini Menara, Menapak Kota Harapan, dan Delman Menuju MRT.

Febri mengatakan, menurut APBD versi DPRD, anggaran pengadaan buku-buku tersebut sebesar Rp 3 miliar. Selain itu, ada juga pengadaan buku Trilogi Ahok yang anggarannya mencapai Rp 30 miliar dengan penulis yang sama. Namun, Febri enggan menyebut nama anggota DPRD tersebut.

"Pertanyaannya, mengapa mata anggarannya bisa ada penulisnya anggota DPRD itu? Menurut kami, KPK perlu mengusut dan melihat keterkaitan anggota DPRD dengan ini," kata Febri.

Dalam proyek pengadaan buku, Febri menduga pejabat pembuat komitmen tidak membuat lelang tender sebagaimana semestinya. Ia mengatakan, mereka hanya menggunakan PT Ford Tax Solusi yang memberikan dukungan kepada peserta pemenang lelang.

"Sebagian besar pemenang lelang tidak punya kemampuan untuk mengadakan UPS, printer, dan buku. Jadi, cuma peserta lelang boneka," ujar dia.

Namun, Febri mengaku belum dapat membuktikan apakah perusahaan tersebut fiktif atau tidak karena belum menemukan faktanya. Ia mengatakan, pihaknya mengetahui bahwa pemilik perusahaan tersebut merupakan warga kelahiran Nusa Tenggara Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com