Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri: Anggaran Tak Terserap DKI Membengkak

Kompas.com - 28/03/2015, 08:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Keuangan Daerah Reydonnizar Moenek mengatakan angka sisa lebih atau kurang pembiayaan anggaran (silpa) DKI Jakarta dari APBD 2013 membengkak dan diperkirakan meningkat hingga anggaran tahun ini.

"Silpa DKI Jakarta yang ditemukan tahun 2014 saja mencapai Rp 8,9 triliun, belum lagi APBD tahun lalu belum terserap 39 persen. Ditambah lagi silpa yang ditemukan tahun ini. Jadi bisa dibilang angka silpa DKI Jakarta akan terus membengkak," kata Donny di Jakarta, Jumat (27/3/2015).

Anggaran sebesar Rp 8,9 triliun tersebut diperoleh dari APBD 2013 yang tidak terserap oleh Pemda DKI Jakarta. Kemudian, dari APBD 2014 hanya 61 persen yang terserap.

"Sisa anggaran 39 persen yang tidak terserap itu baru dapat ditemukan angkanya Maret ini, ketika BPK (Badan Pengawas Keuangan) masuk," tambahnya.

Selanjutnya, selisih anggaran tahun 2014 dan 2015 ditemukan mencapai angka Rp 4 triliun. Angka tersebut ditemukan dari pagu APBD 2014 yang kembali digunakan di 2015 karena tidak dicapai kesepakatan antara Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan DPRD DKI Jakarta.

"Belum lagi anggaran yang tidak terserap dari Januari hingga Maret ini, yang itu berpotensi menjadi silpa juga, karena Pergub tentang APBD DKI Jakarta 2015 hanya efektif untuk sembilan bulan," jelasnya.

Donny menambahkan dari sembilan bulan efektivitas anggaran tahun 2015, belum tentu selama itu anggarannya terserap semua.

"Sudah bisa dibayangkan berapa angka silpa DKI Jakarta sampai nanti Pergub ini terlaksana. Itu pun nanti ketemunya apakah betul efektif sembilan bulan, kalau ternyata cuma delapan bulan ya nambah lagi anggaran yang tidak terserap, jadi Silpa lagi itu," ujarnya.

Membengkaknya anggaran yang tidak terserap di DKI Jakarta tersebut semakin diperparah dengan konflik antara Gubernur Basuki dan pimpinan DPRD.

Oleh karena itu, Kemendagri berupaya untuk mencari solusi atas banyaknya anggaran yang tidak digunakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com