Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Anggota DPRD Bisiki Ahok soal Hati-hati Ada Oknum...

Kompas.com - 01/04/2015, 11:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku, pesan singkat yang ia kirimkan kepada pejabat SKPD merupakan langkah antisipatif dalam mengawasi anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI. Menurut Basuki, pengiriman SMS kepada pejabat SKPD ini merupakan tindak lanjut dari informasi yang diberikan oleh salah seorang anggota DPRD kepadanya. 

"Ada yang kasih tahu ke saya, enggak enaklah kalau dibuka siapa. Ini kekhawatiran teman-teman di DPRD, ada (anggota) DPRD kasih tahu saya, 'Hati-hati juga loh, bisa saja ada oknum DPRD sudah masuk ke sana (Kemendagri) untuk masukin pokir (pokok pikiran)'. Itu bisik-bisik. Saya sih yakin Mendagri pasti aman. Cuma karena ada omongan seperti itu, ya saya antisipasi saja," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (1/4/2015). 

Basuki juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri perihal ini. Pihak Kemendagri menegaskan kepada Basuki bahwa mereka tidak akan berupaya "mempermainkan" anggaran. Kemendagri bahkan akan membantu pejabat SKPD untuk memangkas anggaran-anggaran yang dianggap terlalu boros. Tujuannya agar Pemprov DKI bisa menyuntik penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada Bank DKI dan PT Food Station Tjipinang Jaya.

Pemprov DKI, kata Basuki, belum pernah menyetor modal, sesuai dengan peraturan yang ada. "Prinsipnya, dengan e-budgeting, siapa pun yang mencoba memasukkan (anggaran) bisa ketahuan. Kan (penyisiran anggaran SKPD dan Kemendagri) kan mundur Kamis, ya Kamis tinggal kami buka saja, lihat bareng. Artinya, kalau nanti dibuka semua anggarannya, pasti juga ketahuan siapa yang ubah-ubah," kata Basuki. 

Basuki mengaku mengirim SMS kepada para pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk mengingatkan agar berhati-hati menyusun APBD DKI 2015, meski tidak melibatkan DPRD lagi. SMS tersebut berisi, "Hati-hati ada kemungkinan DPRD main dengan Kementerian."

Ia menduga, masih ada oknum DPRD yang berupaya menyelipkan pokir yang sudah ia pangkas. Setelah pokir ditolak DKI, kemungkinan ada oknum DPRD yang berupaya memasukkan pokir dengan bantuan oknum Kementerian Dalam Negeri, mengingat saat ini penetapan anggaran DKI tahun 2015 menggunakan peraturan gubernur, bukan lagi peraturan daerah. (Baca: Ahok Mengaku Sempat Kirim SMS Wanti-wanti kepada Pejabat DKI)

"Saya cuma SMS saja agar lebih berhati-hati. Saya harus banyak-banyak suuzan, apalagi hari gini, soal APBD," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com