Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Modus Tersangka Mengubah Madu Sumbawa Jadi Madu Arab

Kompas.com - 03/04/2015, 02:53 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Selain mengelola bisnis air zamzam palsu, kedua pentolan dari komplotan pemalsu air zamzam rasa air galon, MZ dan MR, juga membuat minyak zaitun, madu dan produk-produk lainnya yang berbau Arab. Polanya hampir mirip dengan pembuatan air zamzam palsu. Yaitu, dengan cara menyalin kembali bahan baku produk ke kemasan yang lain.

"Kalau madu kita pakai Madu asli Pak. Biasanya madu Sumbawa," ujar tersangka MZ, yang berpengalaman selama 3 tahun mengelola air zamzam atau madu palsu, di Mapolres Jakarta Pusat, Kamis (2/4/2015).

Madu tersebut, kata MZ, dibeli secara kiloan seharga Rp 30 ribu per kilogram. Dari jumlah tersebut, madu dituang ke botol kemasan berukuran 1 kilogram (1.000 gram). Hanya saja, takaran madu sebanyak satu kilogram akan dibagi ke lima botol kemasan yang dilabeli merk Alshifa menggunakan stiker yang telah dicetak sebelumnya. Artinya, jika satu kilo madu kiloan dapat menghasilkan lima botol ukuran satu kilo, maka kadar madu asli yang dimasukkan, hanya 200 gram per botol.

Lalu apa campuran madu tersebut?

"Untuk satu kilo madu kiloan, bisa diolah menjadi 5 botol ukuran 1 kilogram, Pak. Agar bisa pas satu kilogram, kita campur mentega dan air," ungkap tersangka.

Setelah dipastikan siap dengan kemasan baru bermerk Alshifa, produk tersebut tinggal didistribusikan ke toko Rizky Agency di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Toko yang berada tepat di depan stasiun Tanah Abang itu diketahui dikelola oleh MR, yang juga memiliki kontrakan sekaligus industri rumahan di kawasan Srengseng, Jakarta Barat.

"Harganya Rp 75-100 ribu, Pak," jawab MZ, saat ditanyakan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, terkait harga jualnya.

Pantauan Kompas.com, madu Alshifa palsu kreasi tersangka, meninggalkan endapan berwarna putih seperti buih pada dasarnya, meski kondisi botol dalam keadaan tertutup rapat. Saat Kompas.com melakukan survei ke lapangan, harga pasaran madu impor Arab Saudi untuk ukuran 1 kilogram (1000 gram) itu, berkisar antara Rp 170-200 ribu.

Data terhimpun, madu ungulan Alshifa dihasilkan dari lebah-lebah liar yang mengambil manisan dari bunga kurma, bunga zaitun, bunga habbatusauda, bunga pokok Shidr (bidara) yang terkenal memiliki sifat penyembuh. Bahkan madu tersebut biasanya disematkan label Saudi Arabian Standards Organization (SASO) atau SNI-nya Arab Saudi.

Sebelumnya, polisi membekuk komplotan pengolah air zamzam palsu di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015) siang. Setelah dilakukan pengembangan, polisi menggrebek dua industri rumahan di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur dan Srengseng, Jakarta Barat.

Enam tersangka dan ratusan liter air zamzam palsu, madu dan minyak zaitung, diamankan aparat Polres Metro Jakarta Pusat. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata air zamzam tersebut menggunakan bahan baku air mineral galon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com