Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Menyelinap ke Ruang Roda Pesawat, Mario Jalani Olah TKP di Dua Bandara

Kompas.com - 08/04/2015, 19:16 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Pria yang menyelinap ke ruang roda pesawat Garuda Indonesia GA177 rute Pekanbaru-Jakarta, Mario Steven Ambarita (21), menjalani proses olah tempat kejadian perkara (TKP). Olah TKP dilakukan di dua bandara, yakni Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang) dan Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru).

"Malam ini, kami akan lakukan olah TKP di Soekarno-Hatta, dan besok pagi akan kami bawa ke Pekanbaru untuk olah TKP juga," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Soekarno-Hatta Bintang Hidayat, Rabu (8/4/2015) sore.

Berdasarkan pemeriksaan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penerbangan Sipil, Mario yang sudah ditetapkan sebagai tersangka ini diduga melanggar dua poin dalam Undang-Undang Penerbangan.

Adapun undang-undang tersebut adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Pasal 421 tentang Memasuki Daerah Terbatas, dan Pasal 435 tentang Memasuki Bandar Udara yang Dapat Membahayakan Keselamatan Penerbangan, dengan ancaman hukuman maksimal satu tahun penjara dan denda maksimal Rp 100 juta (Pasal 421) dan Rp 500 juta (Pasal 435).

Menurut pantauan Kompas.com di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Mario dengan ditemani beberapa penyidik dan anggota keluarganya pergi menggunakan mobil Kantor Otoritas menuju landasan pacu pada pukul 18.30 WIB untuk menjalani olah TKP.

Mario keluar dari Kantor Otoritas hingga masuk ke mobil dengan penjagaan ketat petugas keamanan setempat.

Bintang menambahkan, anggota keluarga yang menemui Mario adalah paman, bibi, dan sepupunya yang tinggal di Jakarta.

Adapun Mario, yang lahir di Jakarta, 30 Agustus 1993, tinggal di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Pria lulusan SMK yang tamat tahun 2012 itu bekerja sehari-hari di tempat tinggalnya dengan berladang dan beternak. Mario masuk ke ruang roda pesawat Garuda Indonesia GA177 rute Pekanbaru-Jakarta pada Selasa (7/4/2015) sore.

Dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Mario diduga memasuki area terlarang untuk kemudian masuk ke ruang roda, sesaat sebelum pesawat lepas landas, tanpa diketahui siapa pun.

Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, seorang petugas melihat Mario keluar dari pesawat dan berjalan terhuyung-huyung. Dia kemudian langsung dibawa ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta untuk dirawat.

Saat ditemukan, Mario terlihat lelah. Jari-jarinya membiru, dan telinganya mengeluarkan darah. Dia sempat diinfus, tetapi kemudian dinyatakan sehat oleh dokter di KKP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com