Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Bantah Ada Soal Ujan Nasional yang Bocor

Kompas.com - 15/04/2015, 06:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman membantah pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti, yang mengaku menemukan kebocoran di internet untuk soal ujian nasional (UN) jurusan IPA. Menurut dia, pernyataan Retno tersebut tidak rasional. 

"Yang bocor itu orang-orang yang ngomong soal itu bocor. Karena semua sistemnya ada berita acara, secara fisik juga (soal UN) sudah disegel, ada juga pengawasan dari pihak kepolisian. Bahkan Presiden pun tidak boleh memasuki ruangan atau gudang soal," kata Arie, Selasa (14/4/2015). 

Lebih lanjut, pihaknya bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Kemendikdasbud) telah mengatur sedemikian rupa untuk pelaksanaan ujian berbasis online atau computer based test (CBT). Sehingga, ia memastikan tidak ada kebocoran soal.

Menurut dia, penggunaan sistem CBT ini merupakan terobosan baru dalam mengerjakan UN. Nantinya seluruh provinsi juga akan menggunakan sistem CBT ini. Termasuk di Papua dan Maluku Utara yang pengiriman naskah soal UN memerlukan waktu, biaya, dan resiko yang tinggi.

Dengan penerapan sistem CBT ini, Arie mengklaim, pelaksanaan UN akan lebih efisien dan kerahasiaannya lebih terjamin.

"Jadi isu soal bocor itu dari orang-orang yang punya kepentingan enggak benar, sebenarnya orang-orang itu yang bocor. Kalau misalnya ada oknum guru membantu, darimana dia tahu soal itu? kita aja enggak tahu. Jadi itu hanya orang spekulan lah, ada orang yang jual soal ujian, itu bohong semua lah," kata mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI itu. 

Sementara untuk evaluasi dua hari pelaksanaan UN, Arie bersyukur semuanya berjalan lancar. Tidak ada kejadian listrik mati selama ujian berlangsung. Sehingga tidak mengganggu siswa dan siswi yang mengerjakan ujian dengan sistem CBT.

Ada pun sebanyak 0,08 persen siswa tidak mengikuti ujian karena sakit. Kemudian untuk UN paket C banyak yang tidak hadir karena bekerja dan tidak mendapat izin dari tempat mereka bekerja.

"Akan ada ujian susulan minggu depan. Yang lainnya semua enggak ada masalah. Kita harus semakin percaya diri, sistem semakin lama semakin diperbaiki, dan pengawasan semakin baik," kata Arie.  

Seperti diketahui, pelapor kebocoran soal UN ke FSGI awalnya mengunduh sebuah dokumen melalui Google Drive. Di dalamnya terdapat lima tipe untuk tiap-tiap pelajaran sehingga secara total ada 30 soal dalam bentuk PDF.

Di soal tersebut terdapat kop "Naskah Soal UN 2015" lengkap dengan tanggalnya yang merupakan tanggal pelaksanaan UN hari pertama, yakni 13 April 2015. Esok paginya, ketika guru pelapor tersebut menjadi pengawas UN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi, ia sempat melihat soal UN dan mendapati bahwa soal tersebut sama persis dengan kelima tipe soal yang ditemuinya di internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com