Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lucu Juga Ya Melihat HI sampai Sudirman Enggak Macet"

Kompas.com - 23/04/2015, 20:29 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekayasa lalu lintas sehubungan adanya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika KAA hari Kamis (23/4/2015) ini membawa kesan tersendiri bagi sejumlah orang yang berkantor di Sudirman.

Beberapa mengaku kaget melihat lancarnya arus lalu lintas di kawasan Sudirman hingga Kamis malam. Padahal biasanya mulai sore hingga malam hari pada jam pulang kerja kawasan tersebut tidak bisa lepas dari kemacetan.

"Lucu juga ya melihat HI sampai Sudirman enggak macet. Transjakarta juga enggak padat-padat amat," kata Kinanti, salah satu pegawai di kawasan Sudirman.

Wahyu, salah satu pegawai di bilangan SCBD juga menilai lalu lintas Jalan Sudirman malam ini lebih bersahabat.

Ia yang biasanya pergi dan pulang kantor menggowes sepeda mengaku lebih menikmati perjalanan karena tidak diklakson terus oleh pengendara motor di belakangnya.

"Malam ini lalu lintas teratur ya, enak lewat Sudirman kalau pulang, enggak padet-padetan. Coba Jakarta tanpa macet kayak gini tiap hari," kata Wahyu yang akan bersiap untuk pulang.

Dari pantauan Kompas.com, lalu lintas di ruas Jalan Sudirman hingga Bundaran HoteI Indonesia relatif lancar.

Beberapa petugas TNI, polisi, dan pamong praja yang berjaga di beberapa titik juga tampak mulai beristirahat sejenak menikmati lalu lintas tanpa macet malam ini.

Ada juga petugas yang meluangkan waktu untuk selfie berlatar belakang lampu-lampu malam Bundaran HI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com