Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Siswa "Pesta Bikini", Kita Tulis Surat supaya Ditolak di Universitas

Kompas.com - 28/04/2015, 08:53 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan bertindak tegas kepada siswa yang terbukti terlibat dalam "pesta bikini" untuk merayakan kelulusan ujian nasional. Basuki mengatakan, dia akan menulis surat agar siswa tersebut tidak diterima ketika mendaftar di universitas-universitas.

"Kalau ada siswa yang seperti itu, kita akan tulis surat untuk ditolak di universitas saja. Kalau dia sudah keburu lulus, kalau dia bandel, masih mau lakuin, kita kirim surat saja," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Senin (27/4/2015).

Tidak hanya menindak tegas para siswa, Ahok juga mengatakan akan melakukan tindakan tegas terhadap pengelola hotel yang mengizinkan acara semacam itu di hotelnya. Hal ini karena, kata Ahok, Pemerintah Provinsi DKI tidak dapat melakukan tindakan untuk mencegah pesta-pesta semacam itu. Sebab, teknik pemasaran dan cara pembelian tiketnya dilakukan melalui media sosial.

"Kita sudah bilang hotel, restoran, kalau bikin yang aneh-aneh, dua tiga kali, kita langsung tutup usaha karena tindakan preventifnya ya susah ya. Kalau dia jual tiket gampang pakai medsos, ya gimana? Ternyata orang juga suka, ada pasarnya. Mau gimana?" ujar Ahok.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jumat kemarin, akhirnya mengeluarkan surat edaran yang mengatur larangan untuk beberapa kegiatan bagi mereka yang baru saja menyelesaikan ujian nasional (UN).

"Murid kelas 12 yang habis UN dilarang buat pesta-pesta, konvoi dengan sepeda motor, dan berbagai bentuk bullying. Kalau ada yang melakukan hal-hal itu, akan jadi pertimbangan dalam penentuan kelulusan para murid," tutur Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto, Jumat (24/4/2015).

Ketentuan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 33/SE/2015 tentang Dinamika Peserta Didik Pasca-Pelaksanaan Ujian Nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com