Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ancam Pidanakan Kontraktor dan Konsultan Bandel

Kompas.com - 04/05/2015, 11:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta guru dan kepala sekolah untuk berperan aktif mengawasi pembangunan gedung sekolah. Sebab banyak oknum Dinas Pendidikan yang "bermain" dengan kontraktor dan konsultan untuk membangun gedung sekolah dengan tidak memperhatikan Standar Nasional Indonesia (SNI). 

"Jadi kalau ada kontraktor yang enggak benar kerjanya, ya harus ketat pengawasannya dan bisa langsung lapor ke saya. Karena saya mau urusin ini sampai ke tingkat bawah," kata Basuki, seusai meninjau gedung SMP 65 yang terbakar, Jakarta Utara, Senin (4/5/2015). 

Pria yang akrab disapa Ahok itu menambahkan, terbakarnya gedung SMP 65 karena korsleting listrik membuktikan bahwa kontraktor serta konsultan tidak memperhatikan aliran listrik sesuai SNI dan membahayakan penghuni di sana.

Namun selama ini Pemprov DKI tidak pernah memberi sanksi tegas kepada para konsultan dan kontraktor bandel itu. Pasalnya banyak pihak sekolah yang merasa puas menerima bangunan gedung yang sudah rampung.

"Harusnya kalau kabelnya korslet, kontraktor harus dipanggil, berarti konsultannya juga enggak benar dan kita enggak pernah gugat. Mungkin ke depan saya akan pertimbangkan untuk menggugat seperti itu, lapor ke Bareskrim sebagai kejahatan korupsi," kata Basuki.

Pihaknya juga memperkuat Biro Hukum DKI dan mempersiapkan pengacara andal untuk menggugat kontraktor membandel itu.

Ia juga menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan DKI Arie Budhiman untuk meneliti kembali kontrak lama pembangunan gedung SMP 65. Sehingga nantinya dapat diketahui kemungkinan "permainan" antara kontraktor dengan Dinas Pendidikan.

Namun, lanjut Basuki, Dinas Pendidikan DKI juga kerap "bermain" dan memilih kontraktor yang tidak profesional. Sehingga, banyak pekerjaan pembangunan gedung yang disubkontraktorkan.

"Jangan ada lagi pekerjaan yang disubkontraktorkan, mesti kami kejar dan tangkap.? Kami akan mulai laporkan Bareskrim supaya kontraktor yang bermain itu tidak lagi tidur nyenyak dan kamu dipenjara supaya kapok," kata Basuki. 

"Saya akan ambil secara acak gedung mana yang akan diperiksa, kan sekarang lagi proses lelang. Nanti kalau sudah lelang, mereka (kontraktor) mulai bekerja dan bisa ketahuan (kontraktor) mana yang kerjanya enggak benar, akan kami gugat dia," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com