Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Setengah Pembangunan di Jakarta Hasil "Nginjek" Pengembang

Kompas.com - 12/05/2015, 14:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD) masih lambat. Bahkan, selama ia dan Joko Widodo yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, pembangunan Jakarta paling banyak karena penagihan kewajiban penngembang atau pihak swasta. 

"Rumah susun (rusun) juga bangunannya tidak baik bocor dimana-mana, di Rusun Tambora itu 18 lantai tapi setengahnya sumbangan swasta. Kalau mengandalkan Dinas Perumahan kemarin, mereka takut lelang, spec (spesifikasi) enggak siap, selalu bilang tahun depan (baru bisa dibangun), masih ada oknum juga yang minta komisi 10-30 persen," kata Basuki, saat menghadiri peresmian gedung teknologi pengolahan lumpur AETRA, di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (12/5/2015). 

"Saya sama pak Jokowi kalau bukan karena memaksa pengembang, hampir enggak ada program yang diresmikan. Bisa dibilang setengah pembangunan di Jakarta sekarang ini hasil 'nginjek' pengembang," ucap Basuki. 

Menurut dia, masih banyak pihak swasta yang belum menyerahkan kewajiban fasos fasum. Sehingga, daripada menunggu kinerja SKPD dan UKPD yang lama, ia lebih baik "menodong" pihak swasta untuk segera memenuhi kewajiban mereka.

Fasos fasum dan corporate social responsibility (CSR) swasta ada yang berbentuk pembangunan rusun, pembangunan taman, pemberian unit bus transjakarta, dan lain-lain. Sebetulnya, lanjut Basuki, Pemprov DKI memiliki uang yang banyak. Tahun ini saja, APBD 2015 totalnya Rp 69,286 triliun. Namun, mereka tidak bisa mempergunakan anggaran itu dengan baik.

"Di Jakarta ini orang-orangnya lebih pintar dari saya tapi pura-pura bodoh dan kerennya lagi mereka itu luar biasa santun kalau di depan saya. Tapi beli tanah enggak dikerjain, pembangunan sheetpile (dinding turap) enggak pernah beres, urut dada saja saya, sabar sabar. Jadi saya kira 2,5 tahun ini tanpa swasta kami tidak bisa (membangun Jakarta)," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Permukiman Pernah Terbakar pada 2020, Gang Venus Kini Lebih Terang

Permukiman Pernah Terbakar pada 2020, Gang Venus Kini Lebih Terang

Megapolitan
Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies: Kembalikan Semua pada Relnya

Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies: Kembalikan Semua pada Relnya

Megapolitan
Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Megapolitan
Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Megapolitan
Fotografer dan Sekuriti GBK Cekcok, Saling Provokasi dan Tantang Pukul Pipi

Fotografer dan Sekuriti GBK Cekcok, Saling Provokasi dan Tantang Pukul Pipi

Megapolitan
Sekuriti Cekcok dengan Fotografer, Pengelola GBK: Ada Salah Paham

Sekuriti Cekcok dengan Fotografer, Pengelola GBK: Ada Salah Paham

Megapolitan
Firli Bahuri Tak Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Pengamat: Seharusnya Sudah Divonis

Firli Bahuri Tak Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Pengamat: Seharusnya Sudah Divonis

Megapolitan
Anies Baswedan Mengaku Dihubungi PDI-P Soal Usulan Jadi Cagub Jakarta

Anies Baswedan Mengaku Dihubungi PDI-P Soal Usulan Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Dilaporkan ke Bawaslu soal Pelanggaran Netralitas ASN, Supian Suri Sebut Siap Disanksi

Dilaporkan ke Bawaslu soal Pelanggaran Netralitas ASN, Supian Suri Sebut Siap Disanksi

Megapolitan
Pembacok Petugas Kebersihan di Cilincing Sempat Kabur ke Kuningan Jawa Barat

Pembacok Petugas Kebersihan di Cilincing Sempat Kabur ke Kuningan Jawa Barat

Megapolitan
Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Minim Sinar Matahari, Warga Gang Venus: Alhamdulillah Betah

Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Minim Sinar Matahari, Warga Gang Venus: Alhamdulillah Betah

Megapolitan
Cekcok dengan Sekuriti GBK, Fotografer Ngaku Baru Datang Langsung Diteriaki

Cekcok dengan Sekuriti GBK, Fotografer Ngaku Baru Datang Langsung Diteriaki

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Bacok Petugas Kebersihan Saat Tawuran di Cilincing

Polisi Tangkap Pria yang Bacok Petugas Kebersihan Saat Tawuran di Cilincing

Megapolitan
Singgung Konflik Kampung Bayam, Anies: Pilihannya Sederhana, Terlunta atau Diberi Kunci Masuk

Singgung Konflik Kampung Bayam, Anies: Pilihannya Sederhana, Terlunta atau Diberi Kunci Masuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com