Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Anggaran Dinas Olahraga dan Dinas Pendidikan Paling Banyak yang Aneh-aneh

Kompas.com - 12/05/2015, 21:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku sudah mencoret rencana program pembangunan gelanggang olahraga di Kecamatan Pancoran senilai Rp 48 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2015. Menurut Basuki, banyak program dengan anggaran yang tidak masuk akal pada dua satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

"Pokoknya Dinas Pendidikan sama Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) paling banyak anggarannya yang aneh-aneh," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (12/5/2015).

Untuk anggaran pembangunan GOR Pancoran, direncanakan biaya sebesar Rp 48 miliar. Padahal, GOR itu akan dibangun di atas lahan seluas 3.000 meter persegi. Ketika Basuki bertanya pada SKPD terkait, mereka mengaku menyerahkan semua urusan rancang bangun kepada konsultan. Nantinya SKPD tinggal menyetujui serta memberi uang kepada konsultan. Meskipun proyek belum selesai dikerjakan, konsultan telah dibayar penuh oleh DKI.

"Kalau seperti itu nanti bisa ada temuan lagi dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) yang menyatakan gedung ini kurang (sempurna)," kata Basuki.

Untuk mengantisipasi rusaknya gedung-gedung itu, Basuki mulai menggugat konsultan bermasalah kepada Bareskrim Polri. Keseriusannya ini pun ditunjukkan saat Kabareskrim Komjen Budi Waseso menyambangi Basuki di Balai Kota, Selasa sore tadi. Sebab, lanjut dia, anggaran pembangunan GOR berskala internasional tidak memerlukan biaya mencapai Rp 48 miliar.

"Saya tanya ke konsultan asing, bikin GOR persis di Amerika Serikat dengan standar internasional, dihitung-hitung maksimalnya Rp 46 miliar saja. Sebenarnya, DKI kalau pakai uangnya benar, seluruh fasilitas di Jakarta bisa berskala internasional dan jatuh harganya lebih murah," kata Basuki.

Sementara untuk anggaran Dinas Pendidikan, Basuki beberapa waktu lalu pernah menyoroti pengadaan uninterruptible power supply (UPS), E-SMS, filling cabinet, alat kebugaran, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com