Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Gula, Alasan Pemilik "Wedding Organizer" Kabur ke Salatiga

Kompas.com - 23/05/2015, 18:22 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Cengkareng Jakarta Barat Komisaris Sutarjono, mengatakan bahwa alasan pasangan suami istri Ali Mahmudin dan Bulan Sri Wulan, datang ke Argomulyo, Salatiga untuk berobat. Namun, keterangan pengelola wedding organizer (WO) Wawai Bride (WB) itu, masih akan didalamisetelah keduanya tiba di Mapolsek Cengkareng.

"Keterangan sementara, istri mengalami sakit gula. Sehingga mereka berangkat ke Salatiga untuk melakukan pengobatan alternatif," kata Sutarjono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/5/2015).

Menurut dia, polisi belum dapat memastikan keabsahan keterangan dari keduanya. Meski demikian, kondisi pasangan suami istri itu tetap akan diperiksa di rumah sakit sekembalinya ke Jakarta. [Baca: Polisi Cengkareng Jemput Pemilik "Wedding Organizer" di Salatiga]

Sebab, keterangan tersebut masih belum valid sebelum adanya hasil pemeriksaan medis. "Alibi kan bisa apa saja. Nanti akan kita periksa keterangannya. Termasuk keterangan soal sakit yang diderita. Dua-duanya akan dicek medis," ucap Sutarjono.

Selain sakit fisik, keduanya juga mengalami tekanan batin akibat pemberitaan di media terhadap tuduhan yang dialamatkan kepada mereka.

Sehingga hal tersebut membuat keduanya memutuskan untuk menyerahkan diri, Jumat (22/5/2015) malam.

Puluhan calon pengantin melaporkan pemilik WB ke Polsek Cengkareng atas tuduhan penipuan Senin (18/5/2015).

Mereka baru tahu bahwa pemilik WB tiba-tiba menghilang dan tidak ada kabar pada Minggu (17/5/2015). Padahal, pada hari itu, seharusnya WB melayani sebuah pernikahan.

Ada pasangan calon pengantin yang telah hampir 90 persen melunasi uang pembayaran jasa pernikahan mereka. Selain itu, ada juga calon pengantin yang seharusnya menikah dalam waktu dekat.

Dengan ketidakjelasan dari WB, para calon pengantin menuntut pertanggungjawaban sesegera mungkin.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com