Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Tolak Buat KTP Domisili, 30 Unit Rusunawa Marunda Disegel

Kompas.com - 25/05/2015, 08:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ada 30 unit rumah susun yang disegel di rusun sederhana sewa (rusunawa) Marunda. Hal itu dilakukan karena penghuni menolak membuat kartu pengenal dengan alamat rusun. Penyegelan juga dilakukan karena adanya laporan tentang penghuni yang ingin jual unit rusun.

"Jadi saya dapat laporan waktu hari Jumat (22/5/2015), masih ada penghuni yang coba jual unit rusun," kata Basuki di Balai Kota Jakarta, Senin (25/5/2015).

Menurut Basuki, banyak penghuni rusun Marunda yang menolak mengganti KTP mereka dengan domisili alamat rusun ataupun membuat kartu tanda pengenal yang dilengkapi ATM Bank DKI. Ia mencatat ada sekitar 200 penghuni rusun yang menolak kedua hal tersebut.

Menurut Basuki, warga semestinya senang ketika didatangi oleh petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI dan mendapat penawaran pembuatan KTP secara gratis. "Nah, kenapa ini penghuninya malah tidak mau? Sekarang sulit jual unit rusun dengan menipu KTP, nipu kartu Bank DKI, nipu surat perjanjian," kata Basuki.

Selain kasus penghuni menolak membuat kartu pengenal, Basuki juga menemukan kasus-kasus lain. Salah satunya menantu penghuni rusun yang mengonsumsi narkoba. Mereka kemudian dipindahkan ke Rusunawa Pinus Elok.

Sayangnya, saat di Rusun Pinus Elok, orang yang sama kembali mengonsumsi narkoba di rusun. Basuki langsung menginstruksikan kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI untuk mengusir menantu penghuni rusun tersebut. Jika tidak berhasil, maka satu keluarga tidak boleh lagi menghuni Rusun Pinus Elok.

"Ada juga kasus orang tua sudah pensiun dan tidak mampu, tidak punya anak, kami mau taruh di Panti Jompo, dia keberatan juga. Ya, sudah kalau ketemu kasus kayak gitu, ya kami yang bayarin (retribusi rusun)," kata Basuki.

Pada Minggu (24/5/2015) kemarin, ratusan personel Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, satpol PP, Dinas Dukcapil DKI Jakarta dibantu aparat kepolisian menggelar razia di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Hasilnya, sebanyak 30 unit rusun disegel karena pemiliknya tidak sesuai dengan surat-surat kelengkapan sewa dan dokumen kependudukan. Penyegelan ini dikarenakan ditemukan praktik jual beli unit rusun atau alih sewa ke pihak ketiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com