Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Sebelum Kecelakaan, Yudi Latif Sempat Larang Istrinya Setir Mobil Sendiri

Kompas.com - 25/05/2015, 09:04 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Istri pengamat politik Yudi Latif, Linda Natalia Rahma, meninggal dalam kecelakaan mobil di Tol JORR, Senin (25/5/2015) dini hari. Yudi menyebut, istrinya baru saja menyekar almarhum ayahnya di Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Kan mau Ramadhan sebentar lagi, istri saya menyekar sama ibunya dan dua anak saya," kata Yudi dengan suara lemah dalam sambungan telepon kepada Kompas.com, Senin pagi.

Linda berangkat ke Tasikmalaya pada Jumat (22/5/2015) lalu. Berhubung anak-anaknya yang masih duduk di kelas II SD dan I SMP harus kembali bersekolah, maka pada Minggu (24/5/2015) malam, mereka pulang ke Jakarta. [Baca: Kecelakaan di Tol JORR, Istri Pengamat Politik Yudi Latif Meninggal]

Di dalam mobil Mercy B 8538 GT yang dikemudikan istri Yudi terdapat lima orang, yakni Linda, ibunya, kedua anaknya, dan satu asisten rumah tangga.

Yudi sendiri tidak mengikuti kunjungan ke Tasikmalaya karena harus menghadiri sejumlah acara di Jakarta. Saat ini, kata Yudi, kondisi anak-anaknya baik sehingga dipulangkan ke rumah.

Sementara ibu mertua dan asistennya mengalami luka yang cukup parah sehingga harus dirawat. "Ibu mertua saya mengalami patah tulang dan pembantu giginya rontok," kata Yudi.

Yudi sebenarnya sudah melarang istrinya untuk pulang malam itu dengan alasan lelah. Namun, kata Yudi, Linda memaksa untuk tetap pulang.

Sampai akhirnya terjadi kecelakaan di Tol JORR pukul 01.56 WIB. Sampai pagi tadi, Yudi belum mengetahui persis kronologi kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com