Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Ponsel Rekondisi Bisa Terdistribusi?

Kompas.com - 26/05/2015, 11:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Masih tingginya jumlah telepon seluler (ponsel) ilegal, termasuk gadget rekondisi (rakitan ulang) yang beredar di Indonesia, membuat masyarakat harus berhati-hati. Jika tak teliti membeli ponsel, bukan tak mungkin uang jutaan rupiah yang dikeluarkan bakal sia-sia.

Ponsel rekondisi cenderung memiliki tingkat ketahanan rendah karena menggunakan komponen-komponen bekas.

“Di Indonesia saat ini ada sekitar 35 persen ponsel yang beredar di pasaran adalah ilegal. Sebagian dari jumlah itu merupakan barang rekondisi yang dikemas menjadi ponsel baru dan dijual dengan harga cukup burah. Ini sangat merugikan masyarakat,” kata Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI ) Sudaryatmo di Jakarta, kepada Warta Kota, Senin (25/5/2015) kemarin.

Maraknya peredaran ponsel rekondisi di pasar gadget Indonesia tak terlepas dari permainan para sindikat yang terorganisasi.

Jaringan andal

Menurut kriminolog Universitas Indonesia (UI), Arthur Josias Simon Runturambi, sindikat tersebut memiliki jaringan andal sehingga bisa mendistribusikan ponsel-ponsel rekondisi hingga ke berbagai kota tanpa tersentuh aparat penegak hukum.

“Tentu sindikat itu sudah memiliki alur bagaimana mereka mendistribusikan ponsel rekondisi dengan aman. Itu yang menyebabkan jumlah ponsel rekondisi di Indonesia masih sangat banyak,” jelas Josias.

Banyaknya ponsel rekondisi yang beredar di pasaran, kata Josias, juga karena kurangnya pengawasan dari aparat penegak hukum, termasuk pihak Bea dan Cukai.

“Barang ilegal itu mayoritas diselundupkan dari luar negeri melalui pelabuhan-pelabuhan kecil (jalur tikus). Sebagian lagi masuk melalui pelabuhan besar, baik dalam bentuk komponen maupun ponsel utuh. Kenapa ponsel ilegal itu lolos dari pengawasan Bea dan Cukai?” tanya Josias.

Bagi para sindikat, Indonesia seperti gadis cantik yang memesona. Pasalnya, kata Josias, permintaan ponsel atau gadget di Indonesia sangat besar.

“Ponsel rekondisi marak karena pasar di Indonesia sangat menjanjikan. Indonesia di mata para sindikat dianggap sebagai lumbung,” ujarnya.

Hal itu terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat membeli produk-produk berkualitas bergaransi resmi dari produsen atau importir resmi.

“Masyarakat kurang aware terhadap kualitas produk. Mereka hanya ingin punya gadget berteknologi tinggi, tetapi dengan harga murah. Jadi justru masyarakat sendiri yang sengaja mencari ponsel-ponsel murah, meski garansinya tidak jelas. Itu sebabnya ponsel black market (BM) justru laku di pasaran,” papar Josias. (Feryanto Hadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com