Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Sepi, Operator PO Bus di Terminal Pulogebang Mengeluh

Kompas.com - 03/06/2015, 18:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Pulogebang di Cakung, Jakarta Timur, yang begitu megah ternyata sepi dari penumpang. Hal ini kemudian dikeluhkan olah para pegawai PO bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP) yang beroperasi di terminal tersebut.

Salah satu awak bus Harapan Jaya tujuan Semarang-Solo-Seragen, Rudi (45), mengatakan, dalam dua bulan terakhir, ia hanya mendapatkan puluhan penumpang di terminal tersebut.

"Dua bulan, saya baru dapat 40 penumpang. Beda-lah sama di Terminal Rawamangun atau Pulogadung," kata Rudi, kepada wartawan, di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (3/6/2015).

Menurut Rudi, masyarakat belum banyak datang ke terminal tersebut. Ia memperkirakan hal ini karena masalah akses ke terminal yang jauh, dan juga kurangnya promosi dari pemerintah.

"Belum tentu sehari ada satu, kalau dilihat kasat mata, gedungnya memang bagus, buat penumpangnya juga nyaman. Cuma penumpangnya belum ada yang mau ke sini. Mungkin pihak pengelola kurang promosi baik di lingkungan," ujar Rudi.

Rudi berharap pemerintah juga segera meresmikan terminal ini. Sehingga, masyarakat dapat mengenal terminal tersebut. "Sebaiknya segera diresmikan oleh pemerintah," ujar Rudi.

Hal yang sama dikeluhkan Didi Rahmadi (33), awak bus Budiman tujuan Tasik-Ciamis. Didi berharap, seluruh operator bus lainnya kompak untuk beroperasi di terminal tersebut. Sebab, dia menyatakan operator lain masih ada yang beroperasi dari terminal seperti Pulogadung dan Rawamangun.

"Kalau dari PO lain diserentakan ke sini pasti bakalan rame. Tapi kalau masih sendiri-sendiri ya susah," keluh Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com