Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengendara Ducati Serempet Polisi di Jalan Layang Antasari

Kompas.com - 08/06/2015, 14:45 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengendara motor gede atau moge pabrikan Ducati yang mencederai seorang petugas polisi lalu lintas saat ini telah diamankan untuk dimintai keterangan. Pengendara yang bernama Yuli Ander itu menyerempet polantas bernama Aipda Novandi Isnanto.

Novandi menghadang Yuli karena melintas di jalan layang Antasari pada Senin (8/6/2015) pagi.

"Saat ini pengendara Ducati yang bernama Yuli Ander itu sudah kami bawa untuk dimintai keterangan. Kami akan selidiki apakah ada unsur kesengajaan atau tidak," ujar Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin kepada Kompas.com, Senin (8/6/2015) siang.

Berdasarkan keterangan Sutimin, sekitar pukul 07.30 WIB, pengendara moge itu melintasi jalan layang Antasari dari arah Jalan TB Simatupang yang berada di ujung selatan jalan. Ia melaju ke arah utara menuju kawasan Blok M.

Namun, saat akan turun dari jalan layang di jalur keluar dekat kantor Wali Kota Jakarta Selatan, polisi melihat pengendara moge tersebut. Petugas berusaha menghentikan pengendara itu karena melanggar peraturan lalu lintas yang melarang sepeda motor melintasi jalan layang Antasari.

"Ada petugas yang biasa mengatur lalu lintas di dekat turunan jalan layang. Saat motor itu lewat, petugas berusaha mencegat untuk diperiksa karena pengendara itu melanggar lalu lintas. Motor kan tidak boleh lewat JLNT (jalan layang non-tol), membahayakan," sebut Sutimin.

Namun, bukannya berhenti, pengendara motor itu malah mengelak dari polisi untuk kabur. Celakanya, ia malah menyerempet petugas Novandi Isnanto hingga jatuh dan mengalami luka-luka pada tangan dan kaki.

Petugas lain yang saat itu juga berada di sana lalu melakukan koordinasi dengan petugas lain di kawasan Antasari untuk mengejar pengendara itu. Ia akhirnya ditangkap di kawasan persimpangan Jalan Tendean, Jakarta Selatan.

Sementara itu, polisi juga menggali keaslian berkas moge Ducati yang dikendarai oleh Yuli Ander. Menurut Sutimin, bila ada yang mencurigakan dari berkas-berkas tersebut, pengendara motor itu berpeluang mendapat ganjaran yang lebih berat.

"Sejauh ini, surat STNK informasinya benar, tapi kami cari tahu nomor rangkanya apakah juga sesuai. Kalau kedapatan nomor rangka tidak sesuai, akan kami limpahkan ke Krimsus karena pemalsuan," terang Sutimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com