Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Jejak Angeline di Bekasi

Kompas.com - 14/06/2015, 10:20 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Sebelum menetap di Bali, ternyata Angeline pernah tinggal di Bekasi bersama ibu angkatnya, Margriet CH Megawe. Hal itu berdasarkan pengakuan kerabat Margriet dan warga sekitar.

Pada tahun 2007, Margriet menetap di Kampung Sawah Jalan Tambakan RT 08/04 Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.

Tak banyak yang bisa diceritakan oleh warga sekitar mengenai sosok Margriet. Sebab, perempuan yang kini telah dijadikan tersangka penelantaran anak itu sangat tertutup.

Iday, pemilik warung kelontong yang tak jauh dari rumah Margriet mengaku jarang bertemu dengan Margriet dan Angeline. Namun, seingat dia, pertemuan terakhir dengan mereka terjadi pada tiga tahun lalu. Saat itu, Margriet dan Angeline berkunjung ke rumah tersebut.

Menurut dia, Margriet dikenal sangat tertutup dan sangat jarang mendatangi rumahnya yang di Bekasi. Sekalipun singgah di sana, hanya dalam waktu sepekan, lalu kembali lagi ke Bali.

Iday juga mengaku tak pernah melihat sosok pria berkebangsaan asing di rumah itu. Akan tetapi, dia sempat melihat adanya peristiwa duka di rumah tersebut. "Orang-orang sih tahu opanya yang meninggal," katanya.

Salah seorang Bidan bernama Anna mengaku tidak tahu pasti kapan Margriet dan keluarganya menetap di Bali. Namun, saat masih tinggal di Bekasi, dia pernah memberi imunisasi kepada Angeline sebanyak dua kali.

"Tahun 2007 dan tahun 2008 saya beri dia imun campak. Setelah itu tidak pernah melihatnya lagi," kata Anna.

Sementara itu, Rustini selaku Ketua RT setempat membenarkan bahwa Margriet merupakan warganya. Bahkan, Margriet telah membuat Kartu Tanda Penduduk elektronik seumur hidup di daerah sana. Akan tetapi, Rustini tidak mengetahui sejak kapan Margriet meninggalkan rumah tersebut. Sebab, Margriet dikenal sebagau warga yang tertutup.

Berdasarkan Kartu Keluarga (KK), Angeline tertera sebagai familiy dalam KK Margriet CH Megawe. Dalam KK tersebut, Angeline lahir pada tahun 2007 lalu dengan orangtuanya bernama Hamidah dan Ach. Rosyidi.

Di secarik kertas itu, Margriet lahir tahun 1955 berstatus sebagai Kepala Keluarga sekaligus Ibu Rumah Tangga. Selain Angelina, ada nama lain yakni Christina Telly yang lahir pada 1987. Dalam kertas itu dijelaskan, bahwa Telly merupakan anak kandung Margriet dan D. Scardordugh. (Fitriyandi Al Fajri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com