Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Parkir Gratis di "Park and Ride" Cililitan?

Kompas.com - 18/06/2015, 13:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pengelola park and ride Cililitan dari Pusat Grosir Cililitan (PGC) membuat kebijakan bagi penumpang transjakarta agar tetap parkir gratis. Salah satu syaratnya yakni dengan menunjukan kartu e-ticketing.

"Kalau pengguna transjakarta hanya menunjukkan dia punya kartunya itu cukup, e-ticketing itu. Dia mau bohong enggak itu urusan dia," kata General Manager PT Prima Graha Citra, selaku pengelola PGC, Akub Sudarsa, di kantornya, Kamis (18/6/2015).

"Paling tidak, saya harus proteksi system di lapangan jangan sampai orang kami parkir, mengaku semuanya adalah pengguna transjakarta."

Ia tak dapat menjamin, bagaimana nanti jika pengunjung biasa mal mengaku-ngaku sebagai pengguna transjakarta. Namun, dia memaklumi bila itu terjadi karena menganggap pengunjung memberikan "kontribusi" bagi PGC.

"Enggak masalah, tidak mungkin satu-satu (diperiksa). Enggak masalah, toh dia pengunjung," ujar Akub.

Sedangkan bagi karyawan atau tenant PGC yang melanggar parkir di sana, ia akan memberikan sanksi berupa denda membayar dua kali tarif parkir normal. Asumsinya, jika karyawan atau tenant melanggar dengan parkir di situ selama 2 jam, maka dia akan membayar Rp 8.000 (Rp 4.000x2).

Akub menjamin bahwa karyawan PGC tak dapat mengelabui dengan berpura-pura jadi pengguna transjakarta.

"Kalau dia orang sini kan dia langganan bulanan, kalau (pun) dia berhenti langganan, dan masuk (parkir) ke situ, begitu di input, nah (ketahuan) ini pernah langganan, ini bukan pengunjung pengguna busway, ini adalah penghuni, langsung reject," ujar Akub.

Sementara bagi petugas Dishub, petugas transjakarta, dan petugas damkar yang berkantor di depan PGC, akan tetap gratis asal mendaftar. PGC mengaku sudah memiliki data petugas tiga instansi tersebut.

"List-nya sudah di kami. Tampilannya sudah otomatis gratis, kecuali kalau dia enggak lapor. Tapi akan keluar bayar dulu, tapi hanya sekali doang kan. Kemudian dia akan terdaftar," ujar Akub.

Sebelumnya, pihak PGC selaku pengelola park and ride di Cililitan menggratiskan pengendara motor yang parkir di lokasi tersebut. Namun mulai hari ini, diterapkan tarif progresif Rp 2.000 rupiah per jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com