Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditipu Modus Mutasi Jabatan, Pejabat Sabhara Polda Metro Kehilangan Rp 200 Juta

Kompas.com - 19/06/2015, 17:34 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sindikat penipuan yang mengaku sejumlah pejabat diringkus oleh polisi. Para sindikat ini di antaranya mengaku sebagai Menteri Kesehatan Endang Rahayu, Sekretaris Kabinet Presiden Andi Widjajanto, anggota Partai Golkar Agung Laksono.

"Para penipu menggunakan sarana perbankan dengan memanfaatkan mutasi jabatan dan posisi seseorang untuk menelepon orang yang berhubungan dengan para pejabat dan meminta sejumlah uang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti di kantornya, Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (19/6/2015).

Dalam menjalankan aksinya mereka menggunakan nama para pejabat teras untuk meminta sejumlah uang.

Dalam aksinya yang terakhir, mereka menggunakan nama pejabat Polda Metro Jaya, yakni Direktur Sabhara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Subarkah.

Pria yang mengaku sebagai Subarkah tersebut meminta sejumlah uang ke Bendahara Satu Ditsabahara Polda Metro Jaya Kustiowati.

Dengan berbagai alasan mereka membujuk Kustiowati untuk memberikan uang kepada orang yang mengaku sebagai Subarkah.

"Pria tersebut meminta sejumlah uang secara berturut-turut dengan suatu alasan. Tanpa rasa curiga, Kustiowati pun menransfer uang tersebut secara bertahap," kata Krishna.

Krishna menyebut Kustiowati mentranfer ke ke dua nomor rekening Bank Negara Indonesia (BNI): 0355426706 atas nama Siti Aisah dan 0334688917 atas nama Nona Samanta dengan total kerugian materiil Rp 200 juta.

Pada aksinya yang kedua, mereka terbilang cukup berani. Mereka mengaku sebagai Krishna Murti dan meminta uang ke Bendahara Satu Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Hendro Wijatmoko.

"Pria tersebut meminta Hendro mentransferkan uang senilai Rp 500 ribu ke nomor rekening Bank Central Asia (BCA) atas nama Bani Adam," kata Krishna.

Kanit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Arsya Khadafi langsung mengintai sindikat tersebut. Polisi bekerjasama dengan provider dan bank untuk melacak jejak pelaku.

Polisi kemudian membekuk tujuh orang di dua tempat berbeda yakni, AA (33), AM alias A (35), RA alias R (28) dan AR alias A (37) di Beji, Kota Depok, Senin (15/6/2015) lalu.

Sedangkan, HP (31), DA alias D (20), DM alias O (26) dan seorang wanita berinisial YR (26) dibekuk di Pondok Jagung, Serpong, Tangerang Selatan, (15/6/2015).

"Mereka semua ini berasal dari Sidrap Sulawesi Selatan. Tetapi kali ini beroperasinya di dekat Jakarta," kata Krishna.

Dari lokasi di Depok, petugas menyita 315 buah kartu ATM dari beragam jenis bank, dua di antaranya atas nama Siti Aisah dan Nona Samanta yang dipakai pelaku menipu dua anggota Bensat Polda Metro Jaya.

Selain itu, ditemukan juga 44 buku tabungan dari beragam jenis bank, 20 unit telepon genggam, 2 unit laptop, 1 unit modem internet.

Sedangkan di Serpong, polisi menyita 137 lembar KTP palsu, 52 buah kartu NPWP, 30 buah buku tabungan bank, 21 unit telepon genggam, 45 lembar KK palsu dan uang tunai sebesar Rp 1,8 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com