Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain untuk Berobat, Pemilik "Wedding Organizer" Pakai Uang Klien untuk Hidup

Kompas.com - 11/06/2015, 16:07 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Cengkareng Komisaris Sutarjono menjelaskan, kasus penipuan wedding organizer Wawai Bride telah sampai pada tahap pemberkasan. Sepanjang proses penyelidikan, kedua tersangka, Ali Mahmudin (45) dan Bulan Sri Wulan Sibarani (43) mengaku uang kliennya tidak hanya digunakan untuk berobat.

"Tersangka mengaku kalau selain buat biaya pengobatan, dipakai juga buat belanja kebutuhan sehari-hari. Jadi mereka itu gali-tutup lubang, cari pelanggan baru buat menutupi kerugian mereka yang sebelum-sebelumnya," tutur Sutarjono, Kamis (11/6/2015).

Hingga saat ini, ujar Sutarjono, belum ada solusi terkait biaya ganti rugi kepada klien yang dirugikan.

Menurut dia, urusan ganti rugi bukan ranah kepolisian karena tidak berhubungan langsung dengan penyelidikan kasus ini. Klien harus membuat kesepakatan sendiri dengan Ali dan Wulan.

Adapun jumlah kerugian yang sempat tercatat mencapai angka Rp 1,7 miliar lebih. Salah satu klien Wawai Bride, Septianus, membenarkan bahwa belum ada obrolan untuk ganti rugi uang yang diduga dibawa kabur oleh Ali dan Wulan.

Dia pun hanya berkomentar singkat bahwa belum ada jalan keluar sampai saat ini. "Sama sekali tidak ada solusi," kata Septianus singkat.

Ketika jajaran Polres Jakarta Barat mengamankan Ali dan Wulan, tidak didapati barang bukti berupa uang pelunasan oleh para klien.

Sampai saat ini, polisi masih berupaya mendalami untuk apa saja uang tersebut digunakan. Kondisi kesehatan Wulan sendiri yang sempat dikabarkan memburuk telah membaik.

Wulan dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati selama tiga sampai empat hari akibat penyakit komplikasi yang dialaminya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com