Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Sudin Pemakaman Pusat Parah!

Kompas.com - 25/06/2015, 09:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal mengevaluasi kinerja Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat. Dia merasa kecewa melihat banyaknya sampah yang berserakan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet, Jakarta Pusat. 

"Mesti dievaluasi Sudinnya ini, Sudin Pemakaman Pusat parah. Coba kamu lihat taman-taman yang ada di Jakarta Pusat, ada yang bagus enggak sekarang?" kata Basuki di Balai Kota, Kamis (25/6/2015). 

Basuki menggunakan filosofi pohon mangga dalam mengevaluasi pejabat DKI. Dia akan langsung menebang (menjadikan staf) buah atau ranting (pejabat) yang sudah mulai layu (malas).

Sementara itu, jika pohonnya (kepala dinas) juga sudah tidak tumbuh dengan baik, Basuki akan menebang pohonnya sekaligus.

Apa Basuki juga akan memecat Nandar Sunandar dari jabatan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI?

"Ya, mungkinlah. Tergantung 'minum obat' saya, pas apa enggak dosisnya," kata Basuki. 

Sebelumnya, pada Selasa (16/6/2015) lalu, Basuki sempat menegur petugas kebersihan di TPU Karet akibat sampah yang banyak berserakan di sana. Ia meminta petugas kebersihan untuk membersihkan semua makam yang ada.

Basuki saat itu marah karena petugas hanya membersihkan kuburan ketika diberi uang oleh keluarga pemilik makam. Sementara itu, makam lain yang tak terurus oleh keluarga tidak dibersihkan oleh petugas. (Baca: Ahok "Ngomel" Lihat Sampah di TPU Karet Bivak)

Setelah kejadian tersebut, tidak ada perubahan di TPU Karet Bivak. Sampah tetap bertumpuk dan PKL tidak tertata. (Baca: Kemarahan Ahok di TPU Karet Bivak Tak Berpengaruh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com