Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Patungan Uang untuk Lahan Makam Saat Ramadhan

Kompas.com - 29/06/2015, 16:42 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Warga yang berada di Kelurahan Kreo, Cipadu, dan Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, diminta mengumpulkan uang untuk patungan membeli lahan makam oleh pihak kelurahan. Biaya yang dipatok tiap-tiap kepala keluarga (KK) sekitar Rp 1 juta sebagai down payment (DP) atau uang muka biaya pembebasan lahan sebesar 8.200 meter persegi yang berada di Cipadu.

Kesepakatan untuk mengumpulkan uang berawal dari pembicaraan antar-RW di tiga kelurahan dengan panitia pembebasan lahan makam tingkat kelurahan. Mereka sepakat untuk membeli lahan tersebut dengan harga Rp 1,6 juta per meter persegi.

Biaya Rp 1 juta tersebut ditentukan berdasarkan hitung-hitungan yang disesuaikan dengan jumlah kepala keluarga. Sementara itu, biaya untuk wilayah Cipadu lebih mahal, yakni Rp 1,2 juta per kepala keluarga.

Kesepakatan itu disosialisasikan kepada warga pada pertengahan bulan Juni 2015 dengan tenggat waktu pembayaran selama seminggu. Mengetahui hal tersebut, warga mempertanyakan kenapa permintaan pungutan bertepatan dengan bulan Ramadhan.

"Suratnya langsung dibagiin, katanya dari kelurahan. Kaget saja, disuruh bayar Rp 1 juta per KK," kata salah satu warga, Dyah Retno Anggraini (20), Senin (29/6/2015).

Menurut Dyah, awalnya dia tidak percaya dengan surat edaran itu. Namun, warga lainnya juga mendapat surat edaran yang sama.

Tidak ada penjelasan lebih lanjut dari orang yang mengantarkan surat tersebut ke rumah-rumah warga.

"Saya sih ikut warga yang lain saja gimana. Sejujurnya sih enggak mau bayar karena ini surat datangnya pas lagi mau Lebaran, saat orang-orang lagi butuh uang. Gimana coba yang hanya ngontrak dan enggak menetap di sini?" ucap Dyah.

Warga lain, Muali (67), mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, waktu dari pihak kelurahan untuk meminta pungutan uang tersebut tidaklah tepat. Kebutuhan masyarakat tidak hanya berkaitan dengan Lebaran, tetapi juga kebutuhan lain, seperti biaya sekolah anak.

"Kalau diminta sebegitu gede pas mau Lebaran, ya mengeluh. Enggak tepat. Kebutuhan lagi banyak. Kalau punya anak, mau pindah sekolah, kelenger-lah orang kampung," kata Muali.

Saat dikonfirmasi, pihak kelurahan membenarkan surat edaran itu. Panitia pembebasan lahan makam di Kelurahan Kreo, Keman, justru menganggap bulan Ramadhan sebagai momen yang tepat.

Dia pun yakin, warga pasti memiliki uang lebih saat Ramadhan sehingga tidak ada alasan untuk tidak membayar.

"Masyarakat pas bulan-bulan gini pas lagi punya duit. Jangan mementingkan keperluan pribadinya saja, hanya untuk beli kacang, beli baju. Ada yang lebih penting, kepentingan umum," ujar Keman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com