Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Istiqlal, Oase Syukur Kemerdekaan di Jantung Jakarta

Kompas.com - 30/06/2015, 04:17 WIB

Pemenang sayembara desain tersebut akan diganjar hadiah berupa uang Rp 25.000 dan emas murni 75 gram. Dari 27 peserta yang mengajukan desain, dewan juri akhirnya memutuskan desain rancangan karya arsitek Frederich Silaban dengan judul "Ketuhanan" menjadi juara.

Meskipun memeluk agama Kristen, F Silaban banyak bertanya mengenai hal yang terkait dengan masjid, seperti kubah dan menara. Selama tiga bulan, F Silaban juga mempelajari tata cara dan aturan umat Muslim beribadah serta menelaah pustaka mengenai masjid-masjid besar di dunia.

Mulai dibangun pada 24 Agustus 1961, Masjid Istiqlal baru dapat diresmikan penggunaannya pada 22 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto yang ditandai dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam. Total biaya pembangunan masjid ini Rp 7 miliar dan 12 juta dollar AS.

Tahan lama

Sebagai seorang arsitek, Presiden Soekarno juga telah memikirkan bagaimana keberlangsungan bangunan masjid Istiqlal. Itulah mengapa masjid tersebut tidak dibangun dengan unsur kayu, tetapi stainless, marmer, dan keramik.

"Kalau dibangun dengan kayu akan mudah lapuk karena dimakan rayap. Di sini juga tidak ada genteng karena khawatir mudah hancur. Ini menunjukkan betapa visonernya Presiden Soekarno," kata Subandi.

Agar tahan lama, bangunan Istiqlal didominasi marmer yang tampak di dinding, keramik di lantai, serta stainless yang tampak di kusen, tempat wudhu, dan langit-langit masjid.

Kubah Istiqlal terbuat dari baja buatan Jerman Barat seberat 86 ton dengan bagian luar dilapisi keramik. Istiqlal juga memiliki selasar yang panjang, halaman parkir yang luas, dan sentra kuliner.

Dengan berbagai fasilitas tersebut, Istiqlal tidak hanya menjadi oase bagi umat yang mencari kedamaian Tuhan, tetapi juga menjadi tujuan wisata. Menurut Subandi, Istiqlal dikunjungi setidaknya 10.000 warga per hari, baik yang beribadah maupun yang berwisata religi.

Selain pengunjung lokal, sekitar 100 turis asing per hari juga silih berganti datang ke masjid ini. "Masjid ini memiliki arsitektur yang menarik dan membuat kita sangat rileks," ujar Zeeshan (23), seorang wisatawan berkewarnegaraan Amerika Serikat turunan Pakistan, yang berkunjung pada Jumat siang.

Tidak hanya itu, Istiqlal yang dibangun bersanding dengan Gereja Katedral ini juga menjadi salah satu simbol kemajemukan bangsa. Keterbukaan dan toleransi yang diwarisi bapak bangsa menjadi napas bangunan monumental ini.

Sejak zaman Presiden Soeharto, rektor perguruan tinggi negeri diundang membawakan khotbah atau ceramah di mimbar Masjid Istiqlal. Misalnya, untuk momentum peringatan Nuzulul Quran, shalat Idul Fitri, shalat Idul Qurban. Tidak heran jika masjid ini menjadi salah satu barometer intelektualitas dan ketokohan cendekiawan Muslim Indonesia. (B08)

---------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Senin, 29 Juni 2015, dengan judul "Oase Syukur Kemerdekaan di Jantung Jakarta".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com